Perdana! Standard Chartered Gelar Indonesia Treasury Leadership Forum
Jakarta, CNBC Indonesia - Standard Chartered Indonesia menyelenggarakan Indonesia Treasury Leadership Forum, dengan tema "Blueprint untuk Treasury Masa Depan". Forum yang pertama kali dihelat di Indonesia ini, mempertemukan pembuat kebijakan, pelaku industri, fintech, dan para corporate treasurer guna membahas strategi percepatan adopsi digital serta inovasi di bidang treasury management.
Treasury Leadership Forum merupakan bagian dari global Standard Chartered, yang bertujuan mendorong inovasi dan praktik terbaik dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Forum ini menghadirkan Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital Edwin Hidayat Abdullah, bersama jajaran eksekutif senior Standard Chartered, perwakilan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), serta pemimpin korporasi dan fintech nasional.
Edwin menegaskan pentingnya memperkuat infrastruktur digital sebagai fondasi utama ekonomi masa depan Indonesia.
"Indonesia telah mengalami transformasi digital yang luar biasa. Lebih dari 224 juta penduduk kini terhubung dengan internet," ujar Edwin, Rabu (23/10/2025).
Dia menambahkan, nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan melampaui US$150 miliar pada 2030, dengan kontribusi hampir 10% terhadap PDB nasional. Menurutnya, percepatan digitalisasi menjadi kunci bagi daya saing nasional di tengah perubahan global yang cepat.
"Tugas kita adalah mengadaptasi pembelajaran dari negara lain agar menjadi kekuatan bagi Indonesia. BI-FAST harus menjadi tulang punggung kecerdasan treasury berbasis AI, QRIS lintas batas sebagai jembatan pembayaran real-time pertama di ASEAN, serta inovasi keuangan yang inklusif dan berciri khas Indonesia," ujar Edwin.
Sementara itu, CEO Standard Chartered Indonesia Donny Donosepoetro OBE menekankan peran strategis fungsi treasury dalam mendukung ketahanan dan pertumbuhan bisnis.
"Di berbagai industri, banyak perusahaan yang mencari cara untuk menyatukan data, mengotomatisasi pengelolaan kas dan likuiditas, serta mengambil keputusan dengan lebih cepat dan tepat. Di Standard Chartered, kami membantu mereka menghubungkan semua elemen tersebut dengan memadukan wawasan lokal, platform digital dan jaringan global kami untuk menjadikan treasury sebagai sebuah keunggulan kompetitif," ujar Donny.
Dia menambahkan, penyelenggaraan forum ini menjadi langkah nyata Standard Chartered dalam mendorong kolaborasi lintas sektor.
"Melalui Treasury Leadership Forum, kami ingin membawa diskusi ini ke Indonesia dengan berbagi ide dan praktik terbaik, serta menunjukkan bagaimana fungsi Official Use Only treasury dapat diperkuat dan terhubung dengan berbagai peluang di jaringan internasional kami di tengah ekonomi yang semakin digital dan saling terhubung," katanya.
Adapun forum ini menampilkan dua sesi panel utama. Panel pertama, bertema "Building Trust, Speed and Scale in Indonesia's Digital Payment Era", membahas peran BI-FAST, QRIS, dan interoperabilitas sistem pembayaran dalam memperkuat inklusi dan efisiensi keuangan.
Sementara panel kedua, bertema "Digital Treasury in Action: Embedding Innovation in Day-to-Day Operations", memaparkan studi kasus korporasi, inovasi fintech, dan pandangan konsultan mengenai penerapan digitalisasi treasury dalam operasional sehari-hari.
Para pembicara dalam forum ini antara lain Dodi Soewandi (ASPI), Mikiko Steven (Xendit Indonesia), Michael Spiegel (Standard Chartered Global Head of Transaction Banking), Joan Aman (Solusi Bangun Indonesia), Al Baaqi Khadafi (KPMG Indonesia), dan Amod Dixit (Zensung).
Melalui forum ini, Standard Chartered menegaskan komitmen jangka panjangnya dalam memperkuat ekosistem keuangan Indonesia. Bank ini berupaya mendukung inovasi, ketahanan, serta penerapan praktik treasury management yang modern dan efisien sejalan dengan percepatan ekonomi digital nasional.
(rah/rah)