
Standard Chartered Ungkap Tren Global & Potensi Investasi di Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketidakpastian global yang terjadi akibat kebijakan perang tarif Amerika Serikat, hingga masalah geopolitik berdampak buruk bagi perekonomian dunia. Kondisi ini juga berdampak pada industri keuangan dan perbankan, karena pasar menjadi lebih volatil, risiko meningkat, dan aset-aset safe haven terus diburu.
Menanggapi kondisi ini, Head of Affluent Segment, Distribution & Wealth Solution, Standard Chartered Indonesia, Tandy Cahyadi mengatakan pertumbuhan ekonomi global memberikan dampak besar bagi Indonesia, termasuk industri perbankan dan nasabah-nasabah affluent-nya. Biasanya pada masa ini banyak yang memilih wait and see serta lebih berhati-hati, begitu juga pada segmen wealth management perbankan.
"Kita tidak bisa menyangkal bahwa pertumbuhan ekonomi (global) itu yang mendorong pertumbuhan kekayaan dari masyarakat affluent.Pasalnya, jika ekonominya melambat berarti pasti sedikit banyak akan ada pengaruhnya juga," jelas Tandy kepada CNBC Indonesia, Kamis (2/10/2025).
Dengan perekonomian global yang diproyeksikan melambat, Indonesia pun akan merasakan dampaknya. Hal ini tercermin dari data International Monetary Fund (IMF), yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,3% menjadi 2,8%.
Tandy mengatakan perlambatan ekonomi global disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari perubahan tren perdagangan global hingga tekanan inflasi.
Ketegangan geopolitik dan perang tarif perdagangan, arus migrasi, serta pelemahan pasar tenaga kerja di sejumlah negara, harus menjadi perhatian karena dampaknya besar pada perekonomian, termasuk bagi Indonesia.
"Ketiga tantangan ini harus menjadi perhatian seluruh investor, termasuk investor di Indonesia. Selain itu, cobalah melihat peluang dari tantangan ini apa yang bisa dimitigasi," kata Tandy.
Di tengah ketidakpastian yang terjadi, masih terselip peluang baru dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi bukan hanya memberikan kemudahan dalam keseharian, tetapi juga mendukung proses pengambilan keputusan investasi. Melalui berbagai inovasi yang ada investor dapat mengumpulkan informasi terkini, mulai dari kondisi terkini hingga rekomendasi-rekomendasi yang dibutuhkan.
Dengan adopsi inovasi teknologi, Standard Chartered mampu menghadirkan layanan keuangan serta wealth management yang semakin efisien dan transparan. Dia merinci, Standard Chartered memiliki aplikasi SC Mobile, yang memudahkan nasabah untuk mengakses transaksi Online Mutual Funds (reksa dana), dan SBN Retail Online. Dengan begitu, nasabah pun dapat berinvestasi dengan cepat, aman, dan nyaman.
"Tentu saja teknologi bisa membantu pada banyak hal dan menambah kepercayaan diri," kata dia.
Tetapi perlu diingat, teknologi tetap tidak mampu berdiri sendiri dan tetap harus ada sentuhan humanis dalam setiap mengambil keputusan dalam keuangan. Tandy menegaskan, meski Standard Chartered menyematkan inovasi teknologi, kebutuhan dan preferensi masing-masing nasabah tetap menjadi yang utama.
"Jangan sampai teknologi menghilangkan personal touch dan itu yang kami terus pertahankan," jelas Tandy.
Tandy merinci bahwa personal touch penting karena pengelolaan kekayaan setiap individu memiliki keunikan dan perbedaan. Untuk itu, selain inovasi teknologi, Standard Chartered juga meningkatkan diri dan melakukan langkah ekstra dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Relationship Manager (RM) kami harus memiliki sertifikasi, kami juga terus melakukan training internal, dan memastikan bahwa konsep pengelolaan yang diberikan berdasarkan prinsip Today, Tomorrow, Forever," ungkap Tandy.
Tandy menjelaskan Standard Chartered memastikan nasabah dapat mencapai tujuan keuangan jangka pendek, jangka panjang, dan juga membantu mengembangkan kekayaan di masa depan.
"Dengan memanfaatkan wawasan pasar, solusi digital, dan pendekatan layanan multi-dimensi, kami berkomitmen untuk membantu nasabah membangun portofolio yang kuat dan memanfaatkan setiap peluang, baik hari ini maupun di masa depan," kata Tandy.
Standard Chartered Indonesia baru saja meraih gelar Highly Commended dalam kategori Best Wealth Manager-Indonesia pada ajang bergengsi The Asset Triple A Private Capital Awards 2025, yang mengakui keunggulan institusi dalam memberikan layanan perbankan ritel dan wealth management bagi Nasabah Prima di kawasan Asia.
Penghargaan ini mencerminkan momentum positif bagi Standard Chartered dalam menghadirkan solusi pengelolaan kekayaan yang terpersonalisasi dan berorientasi pada kebutuhan Nasabah Prima yang terus berkembang di Indonesia. Pencapaian ini juga menegaskan posisi Standard Chartered sebagai institusi internasional dengan keahlian lokal yang mendalam serta komitmen kuat di sektor perbankan ritel tanah air.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ungkap Efek Perang Iran-Israel ke Manufaktur RI
