Ibu Kota Eropa Diserang, Gedung Parlemen Ditembak-Ada Ledakan
Seorang pria terluka parah pada Rabu (22/10/2025) setelah tembakan dilepaskan di luar gedung parlemen di Beograd, Serbia. Insiden itu terjadi di dekat tenda yang didirikan oleh para pendukung Presiden Serbia Aleksander Vucic. Polisi segera mengamankan lokasi dan menahan satu orang pelaku yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)
Presiden Vucic, yang tengah menghadiri sebuah acara pemerintah, menyebut insiden itu sebagai “aksi teroris” dan mengatakan bahwa ia harus segera kembali ke Beograd. “Saya harus pulang lebih awal karena aksi teroris yang baru saja terjadi di depan gedung parlemen Serbia,” ujarnya dalam pernyataan resminya. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)
Penembakan tersebut terjadi di sebuah taman yang terletak di antara gedung parlemen dan kantor kepresidenan, lokasi di mana para pendukung Vucic telah mendirikan tenda untuk menghalangi para pengunjuk rasa. Saat kejadian, tidak ada aksi protes berlangsung, meski Serbia masih dilanda demonstrasi besar selama setahun terakhir menentang pemerintahan Vucic. (Marina Jankulovic/Handout via REUTERS)
Sebuah video yang diunggah secara daring menunjukkan petugas keamanan bersenjata mendekati salah satu tenda, sementara seorang pria tampak tertatih-tatih menjauh sebelum terdengar beberapa kali tembakan. Rekaman dari media NOVA memperlihatkan kobaran api di dalam tenda. (Marina Jankulovic/Handout via REUTERS)
Api tersebut berhasil dipadamkan tak lama kemudian. Menurut laporan media lokal Telegraf.rs, pelaku berusia 70 tahun menembak kaki seorang pria berusia 57 tahun sebelum menembak tabung gas di dalam tenda, yang menyebabkan kebakaran. Menteri Kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar, mengatakan korban mengalami luka serius dan tengah menjalani operasi darurat. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)
Sementara itu, video lain menunjukkan seorang pria tergeletak di tanah dengan tangan diikat di belakang punggung, dikelilingi oleh petugas kepolisian. Nampak mobil pemadam kebakaran dan polisi mengepung area tersebut. “Tidak ada bahaya lagi,” kata salah satu petugas di tempat kejadian. (Marina Jankulovic/Handout via REUTERS)
