Foto Internasional

Penampakan Tampang Penembak PM Slovakia Usai Vonis 21 Tahun Penjara

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 22/10/2025 06:45 WIB

Pengadilan Slovakia memutuskan Juraj Cintula bersalah atas tuduhan terorisme dan menjatuhkan hukuman penjara 21 tahun penjara.

1/5 Juraj Cintula usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025).  (REUTERS/Radovan Stoklasa)

Terdakwa serangan terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico pada tahun 2024, Juraj Cintula meninggalkan pengadilan dengan didampinngi petugas usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025). (REUTERS/Radovan Stoklasa)

2/5 Juraj Cintula usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025).  (REUTERS/Radovan Stoklasa)

Pengadilan Slovakia memutuskan Juraj Cintula yang menembak dan melukai Perdana Menteri Robert Fico tahun lalu bersalah atas tuduhan terorisme dan menjatuhkan hukuman penjara 21 tahun. (REUTERS/Radovan Stoklasa)

3/5 Juraj Cintula usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025).  (REUTERS/Radovan Stoklasa)

Juraj Cintula, 72, menembak Fico lima kali dari jarak lebih dari satu meter saat perdana menteri menyapa orang-orang di kota Handlova, Slovakia tengah, pada Mei 2024. (REUTERS/Radovan Stoklasa)

4/5 Juraj Cintula usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025).  (REUTERS/Radovan Stoklasa)

Putusan Pengadilan Pidana Khusus di kota Banska Bystrica menutup persidangan yang dimulai pada bulan Juli dan pertanyaan utamanya adalah apakah Cintula, yang mengaku menembak Fico, bersalah atas terorisme atau kejahatan yang lebih ringan seperti pembunuhan atau penyerangan. (REUTERS/Radovan Stoklasa)

5/5 Juraj Cintula usai sidang putusan di Pengadilan Pidana Khusus, Banska Bystrica, Slovakia, Selasa (21/10/2025).  (REUTERS/Radovan Stoklasa)

Fico, 61, ditembak empat kali dan mengalami luka serius di perutnya, serta cedera di pinggul, tangan, dan kakinya. Ia tampil pertama kali di depan umum pada bulan Juli tahun lalu, beberapa bulan setelah serangan itu dan kembali bekerja tak lama setelahnya. (REUTERS/Radovan Stoklasa)