
Diminta Tambah Prabowo, Purbaya: Uang LPDP Masih Banyak Sekali!

Jakarta, CNBC Indonesia-Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar dana pada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ditambah. Salah satunya bersumber dari Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya yang senilai Rp13,2 triliun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan melihat terlebih dahulu kebutuhan dari LPDP. Menurutnya dana yang dikelola LPDP hingga saat ini masih cukup besar.
"LPDP kan uangnya masih banyak sekali. Kita lihat perlu berapa dia dari Rp 13 triliun itu," ungkap Purbaya di kantornya, Selasa (21/10/2025)
Kebutuhan belanja pemerintah sangat besar, baik tahun ini maupun 2026. Maka dari itu diperlukan pengaturan agar semua bisa terlaksana, terutama terhadap program prioritas. "Nanti kita atur," jelasnya.
LPDP merupakan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian Keuangan. Tugasnya mengelola dana abadi pendidikan yang bersumber dari dana pengembangan pendidikan nasional, pendapatan investasi dan sumber lain yang sah untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan.
Sebelumnya Prabowo menjelaskan, tambahan dana LPDP bisa diambil dari efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sudah dimulai sejak tahun ini. Tambahan lain juga bisa berasal dari sitaan koruptor.
"Uang-uang dari sisa efisiensi penghematan, uang-uang dari koruptor itu sebagian besar kita investasi di LPDP," terang Prabowo.
Prabowo sempat menyinggung dana Rp13,2 triliun yang baru saja dikembalikan Kejaksaan Agung hasil penuntasan Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya.
"Mungkin yang Rp 13 triliun disumbangkan diambil oleh Jaksa Agung hari ini ke Menkeu. Mungkin Menkeu mungkin sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan," pungkasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Ungkap Dana Abadi Pendidikan Tembus Rp150 Triliun
