
Potret India Terkepung Kabut Polusi Usai Perayaan Diwali
Kualitas udara di India memburuk dan masuk dalam kategori berbahaya yang disebabkan oleh penggunaan petasan selama Diwali, festival cahaya Hindu.

Warga mengenakan masker saat beraktivitas pada sebuah taman di tengah kabut asap sehari setelah Diwali, festival cahaya umat Hindu, di New Delhi, India, Selasa (21/10/2025). (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Kualitas udara di India memburuk dan masuk dalam kategori berbahaya yang disebabkan oleh penggunaan petasan selama Diwali, festival cahaya Hindu. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Kabut asap sehari setelah Diwali, festival cahaya umat Hindu, di New Delhi, India, Selasa (21/10/2025). (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Badan Pengendalian Polusi Pusat India (CPCB) juga menilai kualitas udara kota tersebut "sangat buruk" dengan indeks kualitas udara (AQI) sebesar 350. CPCB menganggap AQI 0-50 sebagai baik. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Mahkamah Agung India pekan lalu melonggarkan larangan petasan di kota tersebut, mengizinkan penggunaan apa yang disebut "petasan hijau" selama maksimal tiga jam masing-masing pada hari Minggu (19 Oktober) dan Senin (20 Oktober), meskipun saksi mata Reuters melihat petasan dinyalakan di luar waktu yang ditentukan. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Berdasrkan pembacaan melalui IQAir, ntuk New Delhi adalah 442, menjadikan ibu kota India tersebut sebagai kota besar paling tercemar di dunia. Konsentrasi PM 2.5-nya lebih dari 59 kali lipat pedoman tahunan yang direkomendasikan WHO. (REUTERS/Bhawika Chhabra)

Kabut asap sehari setelah Diwali, festival cahaya umat Hindu, di New Delhi, India, Selasa (21/10/2025). (REUTERS/Bhawika Chhabra)