Presiden Ini Berani Lawan Trump, Tarik Dubesnya dari AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan Amerika Serikat dan Kolombia kembali memanas. Pemerintah Kolombia menarik duta besarnya dari Washington setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif impor dan menghentikan seluruh bantuan keuangan untuk negara Amerika Selatan tersebut.
Ketegangan meningkat setelah Trump menyebut Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai "pemimpin narkoba ilegal", pernyataan yang oleh Bogota dinilai ofensif dan tidak berdasar.
"Daniel Garcia-Pena, Duta Besar Kolombia untuk Amerika Serikat, telah ditarik untuk konsultasi oleh Presiden Gustavo Petro dan sekarang berada di Bogota," kata Kementerian Luar Negeri Kolombia dalam pernyataan resminya, Senin (20/10/2025), seperti dikutip Reuters.
Langkah itu menyusul serangan militer AS terhadap kapal-kapal di Karibia yang dituduh membawa narkoba. Serangan tersebut menewaskan puluhan orang dan memicu kritik luas dari aktivis serta pakar hukum internasional.
Trump menegaskan bahwa bantuan keuangan AS ke Kolombia akan dihentikan, sementara rincian tarif baru akan diumumkan segera. Meski demikian, hingga Senin malam belum ada pengumuman resmi dari Gedung Putih.
"Kolombia tidak pernah bersikap kasar kepada Amerika Serikat ... tetapi Anda bersikap kasar dan tidak tahu apa-apa kepada Kolombia," tulis Petro di platform X. "Saya bukan pengusaha, bukan pengedar narkoba. Tidak ada keserakahan di hati saya."
AS sendiri merupakan mitra dagang terbesar Kolombia, dengan ekspor ke Negeri Paman Sam mencapai 35% dari total pengiriman luar negeri. Sementara itu, sekitar 70% impor dari AS merupakan barang yang tidak diproduksi di dalam negeri, menurut Kamar Dagang Kolombia-Amerika.
Negara penghasil minyak itu saat ini membayar tarif 10% untuk sebagian besar impor ke AS, tingkat dasar yang diberlakukan Trump sejak awal masa jabatannya. Kolombia juga mencatat defisit perdagangan sebesar US$338 juta terhadap AS pada Januari-Juli 2025, berdasarkan data badan statistik nasional DANE.
Mata uang peso Kolombia ditutup melemah 1,28% menjadi 3.883 peso per dolar AS, atau sekitar Rp64.000 per US$1 pada perdagangan Senin.
Menurut Bank Sentral Kolombia, investasi dari AS mencapai US$2,27 miliar pada paruh pertama 2025, atau 34% dari total investasi asing yang masuk ke negara tersebut.
Pemerintah Petro menyatakan akan mencari dukungan internasional untuk mempertahankan otonomi politiknya dan menolak tekanan ekonomi dari Washington.
(luc/luc)