1 TAHUN PRABOWO-GIBRAN

Bulog Ungkap Strategi Penyaluran Beras SPHP & Premium

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Selasa, 21/10/2025 09:30 WIB
Foto: Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan premium ke masyarakat. Dalam hal ini, Perum Bulog akan menyalurkan beras tersebut melalui tujuh saluran.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menuturkan, saluran pertama adalah memanfaatkan para pengecer beras di pasar yang sesuai dengan petunjuk teknis dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Saluran kedua adalah melalui optimalisasi Koperasi Desa Merah Putih yang dapat menyediakan produk beras untuk masyarakat.

"Yang ketiga adalah instansi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, termasuk TNI-Polri. Ini bisa menyerap beras Bulog untuk menyalurkan kepada masyarakat dengan kegiatan-kegiatan penyaluran di masing-masing gerai ataupun di koperasi-koperasinya, bisa juga melaksanakan dengan kegiatan gerakan pasar murah yang bisa dilaksanakan kapan saja," ujar dia dalam program Prabowonomics "One Year of Prabowo's Presidency", Selasa (21/10/2025).


Rizal melanjutkan, saluran keempat yaitu melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di seluruh Tanah Air. Perusahaan-perusahaan BUMN seperti PT Pos Indonesia dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) berkesempatan untuk membantu penyaluran beras dari Perum Bulog.

Tak ketinggalan, lanjut dia, instansi pemerintah seperti Kementerian Pertanian hingga Kejaksaan juga dapat ikut serta menyalurkan beras kepada masyarakat.

"Bahkan ke depan kemarin koordinasi dengan Pak Mentan, ini penyaluran berikutnya pintunya adalah melalui BGN (Badan Gizi Nasional). BGN juga nanti akan menyerap beras-beras Bulog. Jadi sampai ke rumah tangga itu baru SPHP. SPHP sampai hari ini adalah sekitar 517.000 ton yang sudah tersalurkan," tutur dia.

Selanjutnya, saluran keenam yakni melalui gerai ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, dan ritel lainnya. Ratusan ribu gerai tersebut akan menjadi penyalur beras yang diandalkan pemerintah pada masa depan.

Tak ketinggalan, Perum Bulog memanfaatkan saluran ketujuh melalui Gerakan Pangan Murah untuk menyalurkan beras.

Program bantuan pangan juga menjadi wadah untuk menyalurkan beras kepada masyarakat. Rizal bilang, pada periode Juni-Juli 2025, bantuan pangan berupa beras sudah disalurkan dengan persentase 99,79% secara nasional.

Tinggal kawasan Papua saja yang belum terpenuhi. Sebenarnya, beras untuk Papua sudah sampai di tempat. Namun, beberapa kepala desa di Papua ada yang datang dari wilayah pegunungan, sehingga proses distribusi membutuhkan waktu.

"Kemudian pencapaian ini mencapai yang luar biasa karena hampir di atas 99%. Itu sudah capai luar biasa. Kemudian ditambah lagi, ini ada Banpang (bantuan pangan) kedua. Berikutnya adalah bulan Oktober dan November. Banpang kedua ini agak spesial. Selain beras 10 kg per bulannya, ditambah minyak goreng 2 liter. Jadi, Banpang berikutnya ini nanti paketnya dapat 10 kg beras tambah 2 liter. Kalau dapat 2 bulan Oktober-November, otomatis berasnya dapat 20 kg, tambah minyaknya 4 liter," tukasnya.

Lebih jauh, Rizal bilang, Perum Bulog juga memproduksi beras premium dengan ukuran 5 kg. Beras premium produksi Bulog bernama Setra Ramos, Befood, dan Punakawan. Beras tersebut dijual di kawasan perkotaan, terutama di gerai ritel-ritel terkemuka.

"Jadi Bulog ini produk yang pertama yang premium adalah Setra Ramos. Ini Befood, dan yang kedua Punokawan ini. Ini harganya sama, juga slip super juga sama ini harganya sama Rp 14.900 per kilogram," tandas dia.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Transformasi Bulog Kelola Gudang - Salurkan Beras SPHP & Bansos