Dorong Rencana Besar Prabowo, Bulog Ungkap Petani Sekarang Diuntungkan

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) berupaya mewujudkan rencana besar Presiden RI Prabowo Subianto yang ingin menyejahterakan para petani di Tanah Air.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, pihaknya gencar menyerap gabah yang dihasilkan para petani dengan harga kompetitif yakni minimal Rp 6.500 per kilogram. Hal ini dilakukan agar para petani dapat hidup lebih sejahtera dan terjaga produktivitasnya.
Bulog juga menggandeng Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para petani di lapangan.
"Ditambah lagi dengan para-para Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang bisa mendorong para petani dan pengaruhi para petani untuk menjual gabahnya kepada Perum bulog," ujar dia dalam program Prabowonomics "One Year of Prabowo's Presidency", Selasa (21/10/2025).
Berbekal upaya-upaya tersebut, target penyerapan gabah dari petani sebesar 3 juta ton yang diusung Presiden Prabowo Subianto akhirnya dapat terwujud sampai Juli lalu. Harga pembelian gabah yang ditetapkan Perum Bulog jelas sangat menguntungkan petani. Sebab, gabah dari petani dulu dihargai maksimal Rp 5.500 per kilogram.
Alhasil, para petani yang ada di desa kini benar-benar merasa dihargai jerih payahnya. Bahkan, Rizal mengaku Presiden Prabowo Subianto pernah mengatakan bahwa pahlawan zaman sekarang adalah para petani, karena mampu menyediakan padi dan beras sebagai bahan makanan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut, dengan adanya kebijakan harga gabah dari petani sebesar Rp 6.500 per kilogram, hal itu akan meningkatkan Nilai Tukar Petani (NTP) atau rasio perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.
"Kita sekarang sudah mencapai NTP-nya 124. Ini kan sudah melampaui target yang diberikan oleh pemerintah. Ini menunjukkan kinerja kementan luar biasa, ditambah lagi kinerjanya Bulog juga optimal, sehingga dapat menyerap semua beras-beras yang diproduksi oleh para petani dengan hasil yang maksimal juga," ungkap dia.
Lantas, Bulog turut bertugas dalam memelihara beras dari gabah yang diproduksi petani lokal. Proses pemeliharaan ini bisa dilakukan secara harian, bulanan, triwulan, hingga semester. Hal ini supaya beras-beras tersebut dapat bertahan lama dan terjaga kualitasnya, sehingga aman dikonsumsi masyarakat.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dirut Bulog Ungkap Strategi Dukung Target Swasembada Pangan
