1 Tahun Prabowo-Gibran

Rekor Kemiskinan & Pengangguran Terendah, Prabowo: Tidak Boleh Puas!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
20 October 2025 16:35
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintahannya dirinya bersyukur angka kemiskinan Indonesia turun ke 8,47% pada Maret 2025. Ini adalah rekor angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah.

Prabowo menuturkan dengan capaian tersebut, dia meminta agar jajaran menterinya tidak boleh puas. Selain itu, dia juga mengungkapkan capaian tingkat pengangguran terbuka juga turun menjadi 4,76% pada Februari 2025. Pencapaian ini juga merupakan yang terendah sejak krisis 1998

"Sekali lagi kita tidak boleh puas karena 4,76% dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar dan bagi mereka yang perlu pekerjaan segera ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan seksama," kata Prabowo, dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/10/2025).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran ini artinya ada lima orang penganggur dari 100 orang angkatan kerja.

Prabowo mengaku paham bahwa tingkat pengangguran ini menjadi hal yang sangat meresahkan bagi masyarakat yang butuh pekerjaan. Oleh karena itu, dia menghimbau masalah perkembangan dunia teknologi yang memicu disrupsi dalam produksi dan industri.

Mengutip Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS tersebut, generasi Z (Gen Z) tercatat sebagai golongan dengan tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia. Angka pengangguran kalangan Gen Z mencapai 16%.

Secara pendidikan, menurut survei ini, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyumbang angka pengangguran tertinggi. Pengangguran lulusan SMK mencapai 8% lebih tinggi dibanding lulusan SMA yang sebesar 6,35. Namun, keduanya menjadi yang paling tinggi dibandingkan lulusan perguruan tinggi. Adapun, lulusan Diploma IV, S1, S2, S3 tercatat 6,23% dan Diploma I/II/III sebesar 4,84%.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article INDEF: RI Sangat Gampang Terguncang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular