
Video: Pengusaha Sawit Resah, HGU Belum Keluar - Pabrik Tanpa Kebun
Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono mendorong upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang meningkat seiring dengan rencana implmentasi program B50 sekaligus memastikan ekspor sawit RI tetap terjaga.
Produktivitas sawit yang stagnan dan cenderung terus turun membuat program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sudah mendesak untuk dipercepat, mengingat program ini masih hadapi banyak hambatan dan berjalan lambat.
GAPKI mencatat keengganan petani untuk mengikuti program peremajaan sawit karena terkait dengan sumber pendapatan hingga persoalan tumpang tindih lahan sawit rakyat dengan kawasan hutan menjadi permasalahan yang harus dituntaskan.
Selain itu PSR juga menghadapi persoalan penggunaan bibit palsu yang murah dan tidak bersertifikat serta adanya kemudahan izin pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) baru namun tidak memiliki kebun sendiri yang bisa mengganggu kemitraan perusahaan dengan petani hingga penurunan kualitas rendemen sawit.
Di sisi lain Pengusaha resah mengingat belum keluarnya Hak Guna Usaha (HGU) meski proses sudah selesai karena akan mengganggu kepastian berusaha. Lalu Seperti apa persoalan dan tantangan sektor sawit? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Senin, 20/10/2025)
-
1.
-
2.
-
3.