Belum Deal dengan Shell Cs Soal Pasokan BBM, Ini Kata Dirut Pertamina

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Jumat, 17/10/2025 14:57 WIB
Foto: Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri tiba di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/10/2025). (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengaku masih belum mencapai kesepakatan dengan badan usaha swasta penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, seperti Shell, BP, AKR, Vivo, hingga ExxonMobil terkait penambahan pasokan BBM.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, pihaknya masih melakukan pembicaraan dengan perusahaan SPBU swasta tersebut. Diharapkan, hari ini kesepakatan bisa tercapai.

"Masih berjalan pembahasannya terus dengan badan usaha BBM swasta. Kemungkinan sore atau malam ini ada keputusan ya, saya dengar ada beberapa... Kita masih terus, yang pasti kita akan open book, komersialnya secara terbuka. Semua terbuka," ungkapnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/10/2025).


Dia pun berharap kesepakatan ini nantinya tidak menimbulkan kenaikan harga jual BBM di SPBU ke depannya.

"Dan kita harap tak ada kenaikan harga di tengah masyarakat," ujarnya.

Lantas, apakah Pertamina akan menyediakan BBM murni alias base fuel yang diminta oleh SPBU swasta tersebut? Simon pun menjawab, "Masih pembicaraan rapat dengan badan usaha BBM swasta. Sore atau malam ini salah satunya keputusannya."

Dia pun menjelaskan, saat ini perseroan fokus pada transformasi tata kelola.

"Kita pertama nomor satu perbaiki tata kelola transformasi itu PR besar kita. Tata kelola transformasi saat ini juga kita hormati proses hukum saat ini, kami dukung proses hukum bisa selesai, kami juga kerja sama dengan baik dan dukung aparat penegak hukum, lalu kepastian hukum pasti setelah itu," tuturnya.

"Kita juga akan perbaiki proses bisnis kita, termasuk transformasi bisnis ritel. Kita punya tugas besar untuk perbaiki kualitas pelayanan kita, utamanya front-liner di SPBU," tandasnya.

Seperti diketahui, pemerintah meminta badan usaha swasta penyedia BBM untuk membeli pasokan BBM dari Pertamina. Pasalnya, kuota impor BBM tahun ini untuk SPBU Shell hingga Vivo tersebut sudah meningkat 10% dibandingkan kuota impor pada 2024 lalu.

Namun, beberapa waktu lalu PT Vivo Energy Indonesia maupun BP batal memesan BBM dari Pertamina karena ternyata mengandung etanol, bukan BBM murni atau base fuel.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tugaskan Kementan Dukung Pencampuran 10% Etanol ke BBM