World Food Day

Bulog Genjot Inovasi dan Modernisasi Logistik Beras Nasional

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
17 October 2025 13:18
SESDITJEN Tanaman Pangan Akhmad Musyafak. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)
Foto: SESDITJEN Tanaman Pangan Akhmad Musyafak. (Tangkapan layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sesditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Akhmad Musyafak mengatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan rencana untuk melakukan modernisasi alat pertanian. Hal ini diharapkan dapat melindungi pelaku usaha penggilingan kecil agar tetap bisa bertahan.

"Kementan akan secara gradual melakukan modernisasi terkait alat mesin penggilingan terutama yang kecil-kecil. Kami juga akan mendorong KUR Alsintan dengan bunga rendah agar penggilingan melakukan modernisasi alat," ungkap Akhmad kepada CNBC Indonesia dalamProgram World Food Day CNBC Indonesia,dikutip Jumat (17/10/2025).

Akhmad juga menjelaskan bahwa Kementan tengah mendorong kemitraan antara penggilingan kecil dan besar agar tidak bersaing namun justru berkolaborasi. Pasalnya menurut dia, penggilingan kecil bisa juga melakukan pecah gabah yang kemudian dilanjutkan oleh yang besar.

Selain itu, Akhmad juga menyebutkan opsi konsolidasi usaha dari penggilingan kecil, misal mereka tergabung dalam koperasi yang nantinya skala usaha akan meningkat.

"Hal itu bisa lebih efisien dan kami juga akan mendorong Bulog misalnya melakukan serapan gabah yang sudah dijalankan sekarang dengan mengambil gabah dari penggilingan kecil yang sesuai dengan kriteria Bulog," tegas Akhmad.

Adapun Direktur Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani juga terus meningkatkan kualitas dan diferensiasi produk, bahkan Bulog memiliki beras fortivit untuk anak-anak stunting karena ada vitamin di dalamnya.

"Sehingga yang makan beras itu memiliki postur tubuh yang lebih baik, kami melakukan akselerasi beras-beras ini untuk mengakomodasi keinginan pasar," rinci Rizal.

Rizal mengatakan beras tersebut sudah ada di gerai retail dan di Koperasi Merah-Putih yang memang harus menyediakan beras Bulog dengan harga terjangkau.

Sebagai informasi, Bulog telah menyalurkan lebih dari 500 ribu ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar dan ritel di seluruh Indonesia. Penyaluran dilakukan setiap hari dengan volume mencapai 5 ribu hingga 6 ribu ton.

Distribusi beras SPHP dilakukan melalui tujuh jalur, mulai dari pedagang pasar tradisional, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, hingga lembaga negara.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak Peluang & Tantangan dalam Mendorong Ketahanan Pangan Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular