
Kementan Siapkan Aturan Untuk Penyelamatan Penggilingan Padi Kecil

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan langkah strategis untuk melindungi penggilingan padi kecil yang kian terdesak di tengah dominasi pelaku besar dan tantangan modernisasi industri penggilingan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Ahmad Musyafa mengungkapkan, pihaknya kini sedang menyusun Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) khusus guna menjamin keberlangsungan pelaku usaha penggilingan padi skala kecil.
"Memang kami di kementerian juga sedang memikirkan terkait masalah penggilingan-penggilingan padi yang kecil, kemudian juga ada yang besar," kata Musyafa dalam World Food Day CNBC Indonesia, Kamis (16/10/2025).
Modernisasi akan menjadi kunci utama agar penggilingan kecil tetap bisa bersaing. Kementan pun berencana memberikan dukungan berupa alat dan mesin penggilingan yang lebih modern secara bertahap, khususnya bagi pengusaha kecil.
"Kita sekarang ini sedang mencoba untuk menyusun Permentan yang nantinya bisa melindungi pelaku usaha penggilingan kecil ini biar tetap bisa eksis, nah caranya Kementan akan secara gradual akan ada modernisasi terkait alat mesin penggilingan, terutama yang memang yang kecil-kecil," ujarnya.
Tak hanya melalui bantuan alat, Ia juga menyebut, pengusaha kecil bisa memanfaatkan skema pembiayaan murah melalui Kredit Usaha Rakyat untuk alat dan mesin pertanian (KUR Alsintan), dengan bunga rendah hanya 3 persen.
"Kemudian kita dorong juga mereka kalau ingin melakukan modernisasi melalui pembiayaan perbankan itu ada namanya KUR Alsintan, kredit usaha untuk Alsintan yang itu bunganya memang lebih rendah karena 3% jadi dengan platform kredit setengah miliar sampai 2 miliar itu bunganya 3%," jelasnya.
Karenanya penting kemitraan antara pelaku besar dan kecil di sektor penggilingan padi. Alih-alih bersaing, kemitraan bisa membuka jalan kolaborasi yang saling menguntungkan dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Selain itu memang perlu juga didorong ada kemitraan antara yang besar dan yang kecil, jadi tidak bersaing tapi bagaimana justru berkolaborasi," katanya.
Salah satu opsi lain yang sedang didorong adalah konsolidasi usaha melalui pembentukan koperasi. Dengan bergabung dalam koperasi, penggilingan kecil bisa meningkatkan skala usahanya sehingga lebih efisien dan berdaya saing.
"Bisa juga konsolidasi usaha dari penggilingan-penggilingan kecil itu misalnya mereka tergabung dalam sebuah kooperasi, kalau kooperasi penggilingan padi yang kecil-kecil ini melakukan konsolidasi diri kan nantinya juga skala usahanya akan menjadi meningkat, saya kira itu juga nanti bisa lebih efisien," paparnya.
Kementan akan terus mendorong keterlibatan penggilingan kecil dalam rantai pasok beras nasional, termasuk melalui program serapan gabah oleh Perum Bulog. Dengan dukungan infrastruktur seperti alat pengering, diharapkan kualitas beras yang diproduksi penggilingan kecil bisa memenuhi standar Bulog.
"Dan kemudian tadi kita dorong juga nanti Bulog misalnya dalam melakukan serapan gabah, kemudian jadi cadangan beras pemerintah itu seperti yang sekarang sudah berjalan sebetulnya melibatkan penggilingan-penggilingan padi yang kecil tadi, nanti yang kecil ini ada penguatan infrastruktur, misalnya alat pengering dan sebagainya nah mereka jika bisa memproduksi beras yang speknya itu jauh lebih baik dan itu masuk di kriterianya Bulog," ujarnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Ekspor Perdana Jagung ke Malaysia 1.200 Ton, Prabowo Happy
