Upaya Pemerintah Dorong Kemandirian & Ketahanan Industri Kesehatan

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
16 October 2025 16:45
Sinergi Pemerintah Bangun Ekosistem Kesehatan Berdaya Saing
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia menuturkan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong ketahanan dan kemandirian industri kesehatan nasional. Caranya dengan menjaga suplai chain dari hulu ke hilir dan tidak ada disrupsi atau kekosongan.

"Ketahanan dibangun agar ketersediaan pemerataan dan keterjangkauan dari healthcare suplai dalam hal ini farmasi, termasuk vaksin dan alkes dapat terjamin. untuk seluruh masyarakat Indonesia baik di kota maupun daerah. Untuk itu kemenkes melalui UU kesehatan terbaru menekankan pemerintah menjamin pemerataan agar masyarakat mendapatkan obat dan perbekalan kesehatan yang merata dan terjangkau," terangnya dalam Road to CNBC Indonesia Awards, Kamis, (16/10/2025).

Kendati demikian lanjutnya untuk mencapai kemandirian di Industri kesehatan tidak mudah. Pasalnya, industri kesehatan saat ini memiliki sejumlah tantangan besar. Salah satunya terkait ketersediaan bahan baku, baik untuk obat-obatan, maupun alat kesehatan.

"Tentu untuk mencapai kemandirian tidak bisa sekaligus. Kita masih bertahap. Untuk kemandirian tentu kita mengharapkan kita bisa menjaga suplai chain termasuk bahan baku sehingga kita berupaya dalam meningkatkan kemampuan memproduksi bahan baku obat," jelas Lucia.

Kendati demikian, Ia menilai bila dilihat dari hilir di bidang farmasi sudah sangat baik. Indonesia memiliki 240 perusahaan farmasi yang di dalamnya ada obat-obatan berbasis kimia, vaksin, dan produk biologi hingga obat-obatan herbal.

Dari 10 bahan baku obat terbanyak, Indonesia sudah berhasil memproduksi 8. Sehingga total yang sudah berhasil diproduksi sekitar 41 jenis bahan baki obat.

"kita juga berharap bahan baku yang diproduksi indus farmasi bisa digunakan sampai jadi produk obat. di sini Pemerintah melakukan kordinasi agar bahan baku bisa terus diproduksi dan digunakan sampai produk jadi," terangnya.

Disisi lain, untuk produk alat kesehatan atau alkes, ia menilai saat ini perkembangannya juga sudah cepat.

Lucia mengatakan, dalam 3 tahun terakhir peningkatan produksi alkes di dalam negeri meningkat 3 kali lipat. Hal ini karena dipicu pandemi. Yang kala itu banyak kekurangan alkses.

"Jadi kita terus berupaya agar industri berkembang pesat dan banyak alat kesehatan yang dapat kita produksi. Untuk 10 besar alkes yang banyak digunakan di Indonesia kita sudah dapat memproduksi. Kecuali yang teknologi tinggi itu seperti MRI. dalam waktu dekat kita akan punya produk CTscan. Itu capaian yang kita upayakan, tapi memang belum selesai dan masih panjang," tutupnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Alkes Teriak, Pembayaran dari RS Tersendat-Rantai Pasok Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular