Internasional

Dominasi Baru di Langit Asia: India Salip China, Peringkat 3 Dunia

luc, CNBC Indonesia
16 October 2025 16:00
An Indian Air Force helicopter showers flower petals on health workers of Guwahati Medical College Hospital, (GMCH) in Gauhati, India, Sunday, May 3, 2020. The event was part of the Armed Forces' efforts to thank the workers, including doctors, nurses and police personnel, who have been at the forefront of the country's battle against the COVID-19 pandemic. (AP Photo/Anupam Nath)
Foto: Militer India Ucapkan Terima Kasih Pada Petugas Medis (AP/Anupam Nath)

Jakarta, CNBC Indonesia - India resmi menyalip China dan menempati posisi ketiga dalam daftar kekuatan udara terbesar di dunia, menandai pergeseran besar dalam keseimbangan militer global, terutama di Asia. Amerika Serikat (AS) masih mendominasi, diikuti Rusia di posisi kedua.

Menurut laporan terbaru World Directory of Modern Military Aircraft (WDMMA), dikutip dari Newsweek, Kamis (16/10/2025), China kini turun ke peringkat keempat. Adapun laporan tersebut menilai 103 negara dan 129 cabang penerbangan militer di seluruh dunia dengan total 48.082 pesawat.

Kekuatan udara tetap menjadi faktor kunci dalam strategi militer global. Amerika Serikat masih menjadi penguasa mutlak dengan kemampuan udara yang jauh melampaui gabungan kekuatan Rusia, China, India, Korea Selatan, dan Jepang. Sekitar 40% dari total pengeluaran militer dunia berasal dari AS, memastikan posisi negara itu tetap di puncak.

Namun, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, negara-negara seperti India dan China juga mempercepat modernisasi angkatan udaranya. Lembaga intelijen pertahanan terbuka global Janes memperkirakan belanja pertahanan dunia akan meningkat 3,6% hingga mencapai sekitar US$2,56 triliun pada akhir tahun ini.

Kenaikan ini menunjukkan meningkatnya konflik dan realokasi strategis di berbagai kawasan, menegaskan pentingnya kekuatan udara dalam peperangan modern dan upaya penangkalan internasional.

Rincian Kekuatan

Adapun dari sisi seluruh cabang angkatan udara dunia, Angkatan Udara India (IAF) kini menempati peringkat keenam dunia dengan TruVal Rating (TVR) sebesar 69,4, yang mengukur bukan hanya jumlah pesawat, tetapi juga kemampuan serangan dan pertahanan, dukungan logistik, tingkat modernisasi, serta pelatihan operasional.

India memiliki total 1.716 unit pesawat, dengan komposisi yang seimbang, yakni 31,6% pesawat tempur, 29% helikopter, dan 21,8% pesawat latih. Sumber peralatannya berasal dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Rusia, mencerminkan posisi geopolitik India yang kompleks namun fleksibel.

Efektivitas operasional IAF juga terbukti dalam Operasi Sindoor, serangan presisi yang dilancarkan pada Mei lalu terhadap infrastruktur di Pakistan dan wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan. Aksi itu merupakan respons atas serangan teror di Pahalgam, Jammu dan Kashmir, pada 22 April yang menewaskan 26 orang.

Operasi tersebut menunjukkan kemampuan India untuk bertindak cepat, akurat, dan melumpuhkan ancaman lintas batas, sekaligus menegaskan keunggulan udara negara itu di kawasan Asia Selatan.

Sementara itu, China kini berada di posisi ketujuh dengan nilai TVR 58,1. Meski Beijing terus menggelontorkan investasi besar untuk modernisasi armada dan teknologi penerbangan militernya, faktor-faktor seperti pelatihan, dukungan udara dekat (close-air support), serta keterbatasan unit pengebom khusus menjadi tantangan tersendiri.

Adapun, AS tetap menjadi pemimpin global dengan TVR 242,9, didukung oleh armada pembom strategis, pesawat tempur multiperan, serta jaringan pesawat transportasi, tanker, dan misi khusus yang luas.

Sementara itu, Angkatan Laut AS berada di posisi kedua dan Rusia di posisi ketiga dengan TVR 142,4, mempertahankan sekitar sepertiga dari kemampuan udara AS. Bila seluruh cabang penerbangan militer AS, Angkatan Udara, Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Korps Marinir, digabungkan, posisi India menempati peringkat ketiga di dunia, menegaskan peran strategisnya yang makin besar.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Tiba-tiba Klaim Wilayah Dekat Kashmir, India Marah Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular