
Avanza-Fortuner Laku Keras di Luar Negeri, Bos Toyota Bilang Begini

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor mobil diakui mampu menopang kinerja pabrikan di dalam negeri yang saat ini tertekan akibat lesunya penjualan. Bahkan, target penjualan tahun 2025 yang awalnya dipatok 850.000 unit, kemungkinan akan direvisi alias dipangkas.
Hal itu diungkap Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) Bob Azam, di mana Toyota hingga saat ini telah mengekspor 3 juta unit produksinya ke lebih dari 100 negara. Dia pun bertutur awal mula Indonesia membangun industri otomotifnya, dimulai dengan mengimpor mobil pada tahun 1970-an. Hingga kemudian produksi skala besar mulai dapat dilakukan di Tanah Air. Termasuk dengan memproduksi mesin, komponen, hingga kendaraan utuh, dan kini tingkat kandungan dalam negeri (TKDN)-nya sudah berkisar 80%.
Toyota, lanjut Bob, kini telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan memasok kendaraan Internal Combustion Engine (ICE) ke pasar global. Juga, sudah mulai mengekspor kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Hybrid Electrified Vehicles (HEV) dan Yaris Cross HEV.
"Marketnya lagi turun, tapi ekspor sekurang-kurangnya bisa menutupi, bahkan sekarang mungkin (market share) 65% kita ekspor. Biasanya 50-50% ini, tapi karena domestiknya turun dalam 2 tahun, sekarang ekspornya stabil, jadi ekspor itu 65% dari total sebuah penjualan," kata Bob dikutip Kamis (16/10/2025).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga September 2025 ekspor kendaraan utuh Toyota dari pabrik di Indonesia sudah mencapai 218.162 unit, atau sekitar 57% terhadap total ekspor industri otomotif nasional yang tercatat sebanyak 384.382 unit.
"Tahun depan kita berharap ekspor akan terus meningkat. Karena apa? Ekspor kita itu umumnya ke negara selatan. Nah selatan-selatan ini sebenarnya yang lagi growing," kata Bob.
Adapun model kendaraan primadona ekspor PT TMMIN di antaranya Kijang Innova (ICE dan HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE dan HEV). Sementara itu, dua line up kendaraan elektrifikasi Toyota yaitu Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV berkontribusi 7% terhadap total kinerja ekspor Toyota di kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.
Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize) menjadi yang paling laris diekspor sebanyak 79.558 unit, lalu Tipe MPV (Kijang Innova, Kijang Innova Zenix, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz) diekspor sebanyak 75.523 unit.
Kemudian Tipe Sedan, Hatchback, LCGC (Agya, Yaris Cross) diekspor sebanyak 47.333 unit, lalu Tipe Kijang Innova Zenix Hybrid diekspor sebanyak 9.269 unit serta Tipe Yaris Corolla Cross Hybrid diekspor 6.479 unit.
"Jadi kelihatan kan model-model yang banyak laku itu, yang Agya lah, Avanza lah, yang luxuriousnya Zenix. Jadi ini marketnya lagi growing. Jadi kita berharap ke depan marketnya akan berkembang cepat," sebut Bob.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil Pick Up Ini Tiba-Tiba Meledak, Avanza Gagal Jadi Juara
