Internasional

Ambisi Besar Tetangga RI Pacu Investasi Energi Hijau di ASEAN

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 15/10/2025 07:40 WIB
Foto: Sekretaris Jenderal Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air (PETRA) Malaysia, Mad Zaidi bin Mohd Karli saat ditemui awak media menjelang Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-43 (AMEM-43) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (14/10/2025). (CNBC Indonesia/Thea Fathanah)

Kuala Lumpur, CNBC Indonesia - Malaysia menegaskan komitmennya untuk mempercepat transisi energi bersih sekaligus menarik investasi hijau di kawasan Asia Tenggara. Hal ini disampaikan menjelang Pertemuan Menteri Energi ASEAN ke-43 (AMEM-43) yang akan digelar di Kuala Lumpur pada 16-17 Oktober 2025.

Sekretaris Jenderal Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air (PETRA) Malaysia, Mad Zaidi bin Mohd Karli, mengatakan pertemuan tingkat senior yang digelar jelang AMEM-43 telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang akan dibawa ke tingkat menteri.

"Alhamdulillah, kita telah berhasil menyepakati sejumlah hal penting untuk dibawa ke pertemuan tingkat menteri, termasuk penandatanganan Enhanced MoU on the ASEAN Power Grid serta rencana aksi energi ASEAN 2026-2030," ujar Mad Zaidi di Kuala Lumpur, Selasa (15/10/2025).


Ia menjelaskan AMEM-43 akan menjadi momentum bagi Malaysia dan negara-negara ASEAN untuk memperkuat kolaborasi lintas batas dalam memperluas pasar energi bersih dan mempercepat integrasi sistem tenaga listrik kawasan melalui proyek ASEAN Power Grid (APG).

"Kami ingin memastikan platform kerja sama yang sudah ada dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk memperkuat kerja sama antarnegara menuju pencapaian target energi ASEAN 2030," tambahnya.

Melalui forum ini, Malaysia memantapkan posisinya sebagai pusat investasi energi bersih kawasan dengan mendorong kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga keuangan internasional. AMEM-43 sendiri fokus pada menciptakan ekosistem investasi yang kondusif untuk energi terbarukan, jaringan listrik lintas batas, serta pengembangan teknologi penyimpanan energi dan hidrogen hijau.

Selain memperluas kerjasama teknis, Malaysia juga menekankan pentingnya transisi energi yang adil dan inklusif, agar seluruh negara ASEAN dapat menikmati manfaat dari transformasi energi berkelanjutan.

Pertemuan AMEM-43 akan dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, serta Timor Leste sebagai pengamat. Sejumlah mitra dialog utama juga turut berpartisipasi, termasuk China, Jepang, Korea, India, Australia, dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, organisasi internasional seperti Badan Energi Internasional (IEA), Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), Lembaga Penelitian Ekonomi untuk ASEAN dan Asia Timur (ERIA), Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) juga dijadwalkan hadir dalam sesi-sesi utama pertemuan.

Agenda penting AMEM-43 mencakup peluncuran Rencana Aksi ASEAN untuk Kerja Sama Energi (APAEC) 2026-2030, penandatanganan MoU ASEAN Power Grid (APG) dan Perjanjian Keamanan Perminyakan ASEAN (APSA), serta kegiatan strategis seperti Dialog Menteri-CEO, Penghargaan Energi ASEAN, dan pertemuan terkait seperti SOME+3 serta Pertemuan Menteri Energi KTT Asia Timur (EAS EMM).

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Kuat Manufaktur ASEAN, Thailand Unggul, RI Terdesak