Korea Kepincut Proyek Pengolahan Sampah Jadi Energi RI

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Selasa, 14/10/2025 07:55 WIB
Foto: Konsuler Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chanwoo dan Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Tirta Nugraha Mursitama dalam Workshop IKJN bertema “APEC at the Crossroads: Building Bridges for Regional Growth”, Senin (13/10/2025). (CNBC Indonesia/Arrijal Rachman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan kepincut proyek hijau yang dimotori Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yakni proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi (PSEL) atau waste to energi (WTE).

Hal ini diungkapkan oleh Konsuler Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chanwoo di sela acara diskusi FPCI dengan tema APEC at the Crossroads: Building Bridges for Regional Growth di Jakarta, dikutip Selasa (14/10/2025).


"Jadi, tentunya kami, perusahaan-perusahaan Korea, memiliki ketertarikan dalam proyek itu. Dan saat yang bersamaan, perusahaan Korea juga tertarik dengan proyek carbon credit storage atau transfer," ucap Kim.

Kim menegaskan, perusahaan-perusahaan Korea Selatan kini memang tengah keranjingan dengan proyek-proyek hijau serta energi baru dan terbarukan, tak terkecuali di Indonesia. Maka, tak heran bilang setiap peluang investasi untuk proyek hijau akan langsung mendapat minat.

"Perusahaan Korea belakangan ini semakin tertarik berinvestasi di energi terbarukan. Jadi, proyek pengolahan sampah menjadi energi merupakan salah satu area energi terbarukan, sehingga perusahaan Korea pasti akan tertarik," tegasnya.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Tirta Nugraha Mursitama juga menegaskan, banyak perusahaan yang memang telah berkomitmen untuk turut serta dalam menggarap proyek waste to energy.

"Setahu saya, pertengahan minggu ini, tanggal 16 atau 17, akan ada semacam pernyataan minat dari beberapa perusahaan yang ingin bekerja sama untuk berinvestasi di sektor energi dari sampah," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Chief Executive Officer BPI Danantara Rosan Roeslani sebelumnya telah mengatakan, proyek mengubah sampah menjadi energi membutuhkan investasi sebesar Rp 91 triliun.

Rosan menjelaskan, rencananya proyek ini akan dilaksanakan di 33 kota di seluruh Indonesia. Tahap awal akan dilakukan di 10 kota besar terlebih dahulu seperti kota Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Makassar.

"Dari 10 kota, kalau saya disampaikan mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp 91 triliun. Rp 91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu," ujarnya dalam acara Indonesia International Sustainability Forum Jakarta, Jumat (10/10).

Pada proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) memiliki daya kapasitas yang mampu mengolah sebanyak 1.000 ton sampah per hari.

"Contohnya di Jakarta, di Jakarta salah satu yang sudah paling siap, kemarin pun saya bertemu langsung dengan Bapak Gubernur dan jajarannya, itu potensi akan minimum 3-4 titik. Karena kalau dilihat, saya contohkan saja, Jakarta ini per harinya itu 8 ribu ton sampah per hari," tegasnya.


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Darurat Sampah, Program Sulap Sampah Jadi Listrik Solusinya?