Pantas Mau Dicampur Etanol E10, Impor BBM Bensin RI Sudah Sebesar Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 13/10/2025 19:50 WIB
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana untuk menerapkan mandatori pencampuran etanol sebesar 10% alias E10 pada Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin. Hal ini pun sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah pun kini tengah mempersiapkan peta jalan (road map) untuk penerapan E10 tersebut.

Dia menjelaskan, campuran etanol dalam BBM bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, penggunaan etanol dalam BBM juga berguna untuk menciptakan lapangan kerja baru.


"Tujuannya apa? Kita mengurangi impor. Dan etanol ini didapatkan dari singkong atau dari tebu. Dan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sekaligus pemerintahan," kata Bahlil beberapa waktu lalu.

Bahlil menyebut, kebijakan ini bukan lah hal baru. Sejumlah negara sudah terlebih dahulu menerapkan pencampuran etanol pada BBM. Beberapa negara tersebut antara lain Brasil, yang sudah mencampur bensinnya dengan etanol hingga 27%. Adapun di beberapa negara bagian Brasil bahkan ada yang sudah mencapai 100% atau E100.

Kemudian AS, juga sudah mencampur BBM dengan etanol 10% atau E10 dan negara bagian lainnya yang mencapai 85% atau E85. Selanjutnya, India sudah mencampur etanol sebesar 20% atau E20 dan Thailand juga E20, serta Argentina E12.

Oleh sebab itu, Bahlil pun menepis anggapan jika etanol tidak layak sebagai campuran BBM. Mengingat, banyak negara di dunia yang sudah lebih dulu memakai etanol.

"Jadi sangatlah tidak benar kalau dibilang etanol itu nggak bagus. Buktinya di negara-negara lain sudah pakai barang ini," kata dia.

Impor Bensin RI

Tujuan untuk mengurangi impor BBM bensin ini memang menjadi hal tak terelakkan. Pasalnya, impor BBM, khususnya bensin, RI setiap tahun terus menunjukkan peningkatan.

Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2024 yang dirilis Kementerian ESDM pada 2025 ini, impor BBM khususnya jenis bensin pada 2024 tercatat mencapai 21,83 juta kilo liter (kl). Angka ini mencapai 77% dari total impor produk minyak RI sepanjang 2024 yang tercatat mencapai 28,17 juta kl.

Impor bensin tersebut terdiri dari impor bensin RON 88 dan 90 mencapai 16,44 juta kl, bensin RON 95 mencapai 243 ribu kl, dan RON 92 mencapai 5,14 juta kl.

Jumlah impor BBM bensin pada 2024 itu naik dibandingkan impor pada 2023 yang tercatat sebesar 21,05 juta kl.

Bahkan, angka impor ini juga semakin melesat dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 lalu. Pada 2019, impor BBM bensin RI tercatat sebesar 19,18 juta kl. Ini artinya ada kenaikan impor BBM bensin sekitar 14% dalam lima tahun.

Data Impor BBM Bensin:

2019: 19,18 juta kl.

2020: 15,99 juta kl.

2021: 18,09 juta kl.

2022: 21,61 juta kl.

2023: 21,05 juta kl.

2024: 21,83 juta kl.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil: Presiden Prabowo Setuju BBM Campur Etanol 10 Persen