Kasus Kontaminasi Radioaktif

Badan Nuklir RI Larang Jual Beli Cengkih Terpapar Cs-137 di Lampung

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 13/10/2025 17:33 WIB
Foto: Ilustrasi Cengkeh. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melarang sementara waktu peredaran dan jual beli cengkeh yang terindikasi terpapar zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Kebijakan ini dikeluarkan sebagai langkah kehati-hatian setelah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Satgas Penanganan Cs-137 menemukan kontaminasi terbatas di perkebunan cengkeh di Lampung.

"Sebagai langkah kehati-hatian, Bapeten dan Satgas merekomendasikan agar produk cengkeh yang terindikasi terkontaminasi tidak diperjualbelikan sementara waktu hingga hasil uji laboratorium lanjutan selesai dilakukan," kata Ketua Divisi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cs-137, Bara Hasibuan di kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (13/10/2025).

Temuan ini merupakan tindak lanjut dari laporan resmi badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (US FDA), yang sebelumnya mendeteksi paparan Cs-137 pada produk cengkeh asal Indonesia milik PT Natural Java Spice. FDA kemudian memasukkan produk tersebut ke dalam daftar peringatan impor terkontaminasi kimia, serta melarang masuknya ke AS sampai perusahaan bisa memberikan bukti penanganan yang memadai.


Menindaklanjuti laporan itu, Satgas dan Bapeten segera mengirimkan tim untuk menelusuri tiga lokasi, yakni pabrik pengolahan di Surabaya serta dua sumber perkebunan di Pati (Jawa Tengah) dan Lampung (Sumatra). Hasil investigasi menunjukkan kontaminasi berasal dari perkebunan di Lampung.

"Kami dapat memberikan konfirmasi bahwa telah terjadi kontaminasi di perkebunan di Lampung. Kontaminasi tersebut terjadi dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya. Saya ulangi, komoditas tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya," jelas Bara.

Pemerintah memastikan situasi ini dalam kendali dan meminta masyarakat serta pelaku usaha untuk tetap tenang.

"Pemerintah sedang bergerak cepat melokalisasi kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain. Masyarakat dan pelaku usaha diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil uji laboratorium resmi. Pemerintah akan terus memberikan informasi terkini secara terbuka kepada publik secara terus menerus," ujarnya.

Namun, Bara menegaskan, sumber pasti kontaminasi Cs-137 di Lampung masih ditelusuri. "Belum ketahuan juga, jadi ini temuan awal kami, dan karena dengan komitmen untuk menyatakan secara transparan publik kami mengumumkan," kata Bara.

Ketika ditanya apakah paparan radioaktif itu kemungkinan berasal dari bahan logam bekas (scrap metal) seperti halnya pada kasus udang, Bara menjawab masih belum dapat dipastikan.

"Belum tahu, ini tim dari Bapeten masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Udang & Cengkeh Tercemar Radioaktif, Ini Gerak Cepat Pemerintah