Kejar Pasar Global, UMKM Siap Unjuk Gigi di Trade Expo Indonesia

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
13 October 2025 12:04
Ilustrasi UMKM. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi UMKM. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia -Indonesia bersiap menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Sebagai salah satu ajang pameran dagang terbesar di Asia Tenggara, TEI menjadi etalase utama bagi produk-produk unggulan tanah air untuk menembus pasar internasional.

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri menjelaskan TEI merupakan acara tahunan untuk mencari potential buyers dari pasar internasional. TEI juga mengumpulkan para pelaku usaha dari lintas sektor untuk meningkatkan nilai ekspor dan mempromosikan produk Indonesia.

"Harapannya kita berhasil meng-capture demand internasional dan nasional dan kita menargetkan akan ada 1.500 exhibitor yang hadir dari 100 negara lalu dengan target transaksi USD 16,5 miliar," jelas dia dalam podcast Cuap Cuap Cuan edisi spesial Road to Trade Expo Indonesia 2025, Sabtu (11/10/2025).

Dia memaparkan saat ini Indonesia masih mencatatkan surplus dalam perdagangan internasional. Di mana per Januari hingga Juni mencapai US$ 23,65 miliar atau meningkat dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang sebesar US$ 16,25 miliar.

"Jadi kalau secara garis besar memang Indonesia itu positioning perdagangan kita dengan dunia itu surplus dan ini kita pertahankan selama 62 bulan berturut-turut. Jadi ini prestasi yang harus kita akui dan berharap bisa seterusnya seperti ini," ujar dia.

Adapun komponen ekspor Indonesia meliputi 80% untuk produk industri, seperti alas kaki, tekstil, CPO (Crude Palm Oil), elektronik, otomotif, dan baja. Lalu 12% untuk produk pertambangan dan 2,4% komoditas seperti kopi, coklat, dan produk herbal.

"Ini sedikit gambaran perdagangan, ekspor kita, dan potensi kita," jelas Dyah.

Lebih lanjut Dyah memaparkan Kementerian Perdagangan memiliki perwakilan di 33 negara, yakni Atase Perdagangan dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC). Para perwakilan ini bertugas menganalisis demand pasar internasional terhadap produk lokal. jelas Dyah.

"Kita melakukan 462 Business matching per Agustus dan ini masih berjalan dan mudah-mudahan ini bisa menjadi mediasi yang baik bagi pelaku usaha. Kadang-kadang business players, pelaku usaha tidak tahu pemerintah ada dan hadir untuk membantu menjawab tantangan yang ada," jelas Dyah.

Dyah menjelaskan kontribusi TEI dalam peta ekspor Indonesia adalah mengetahui pasar internasional. Dalam gelaran ini juga akan dilakukan business matching yang diharapkan dapat menggenjot ekspor.

"TEI akan menjadi ajang untuk mempertemukan berbagai individual dari lintas background utk dipertemukan agar mereka berkolaborasi dan kerja sama. Harapannya berbagai macam perjanjian yang bisa dilakukan itu juga dampaknya bisa dirasakan dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan," pungkas Dyah.

Sebagai informasi TEI akan digelar di Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, pada 15-19 Oktober 2025. Pameran ini menyajikan beragam produk pelaku usaha nasional, termasuk UMKM, seperti makanan dan minuman, fesyen, dekorasi rumah, hingga jasa.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Mendag Buka-Bukaan Peluang Ekspor Indonesia di Kancah Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular