Purbaya Bilang Bos IMF Puji RI, Titik Terang di Tengah Ketidakpastian

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
Senin, 13/10/2025 08:10 WIB
Foto: IMF mengapresiasi keberhasilan Pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah ketidakpastian global. (Instagram/menkeuri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengapresiasi keberhasilan Pemerintah Indonesia, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah ketidakpastian global, yang antara lain dipicu oleh perubahan struktural geopolitik, teknologi, dan demografi.

Hal ini terungkap dalam pertemuan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Managing Director IMF Kristalina Georgieva, yang dilakukan secara online. Pertemuan ini diunggah dalam akun Instagram resmi @menkeuri pada Minggu (13/10/2025).


Menurut Purbaya, IMF mengapresiasi keberhasilan Pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah ketidakpastian global. Perubahan struktural geopolitik, teknologi, dan demografi memicu ketidakpastian. Banyak negara menghadapi lonjakan utang publik dan meningkatnya aspirasi generasi muda atas kesempatan kerja.

"IMF memandang Indonesia sebagai "bright spot" di tengah ketidakpastian global. Reformasi kelembagaan, pembentukan Danantara, hilirisasi SDA, dukungan likuiditas, optimalisasi generasi muda, serta keberhasilan meredam keresahan publik merupakan kunci keberhasilan," papar Purbaya.

Kebijakan fiskal pro-pertumbuhan dengan tetap menjaga disiplin fiskal menjadi nilai tambah bagi leadership Pemerintah. Selain itu, Purbaya menyampaikan Indonesia dinilai IMF tetap resilien dan berpeluang besar mencapai pertumbuhan tinggi.

"Fundamental ekonomi yang kuat, disiplin fiskal yang konsisten dijaga, serta sektor swasta yang adaptif dan tangguh menjadi faktor kunci," ujarnya.

Dalam pertemuan online ini, Purbaya menegaskan komitmen disiplin fiskal - defisit APBN di bawah 3% dan rasio utang di bawah 60% terhadap PDB. Peran swasta diperkuat, didukung belanja fiskal yang efektif menggerakkan ekonomi. Insentif dunia usaha juga diberikan, suplai likuiditas berbunga rendah dipastikan memadai, serta proses deregulasi dipercepat.

Purbaya pun melaporkan base money atau uang primer tumbuh sekitar 13% (yoy, September) pasca penempatan Rp200 triliun uang negara berbunga rendah di bank Himbara.

"Ini bagian dari cash management, menjaga likuiditas kas negara aman sesuai disiplin fiskal namun tetap produktif mendorong ekonomi, mewujudkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dan mengembalikan sentimen positif publik menjadi prioritas jangka pendek," kata Purbaya.

Dia pun menambahkan pemerintah akan terus membangun keyakinan publik, terutama generasi muda terhadap lapangan kerja dan masa depan ekonomi.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cukai Rokok Tak Naik Tapi Purbaya Janji "Sikat" Rokok Ilegal