Dukung Zionis Israel, Peraih Nobel Maria Machado Digugat

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
Sabtu, 11/10/2025 17:45 WIB
Foto: Pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado. (REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok pembela hak-hak sipil di Amerika Serikat menggugat pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2025, Maria Corina Machado, untuk meninggalkan dukungannya terhadap Zionisme dan fasisme. Termasuk hubungannya dengan partai politik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok sayap kanan di Eropa.

Diketahui tokoh perempuan Venezuela, Maria Corina Machado, menjadi peraih penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) tahun ini. Machado dinilai pantas menerima penghargaan karena dedikasinya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokratis rakyat Venezuela serta perjuangannya untuk mewujudkan transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi.


Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair) mengatakan bahwa mereka sangat tidak setuju dengan keputusan komite Hadiah Nobel untuk memberikan hadiah kepada Maria Corina Machado. Mereka bahkan akan mendesak komite Hadiah Nobel untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Seorang fanatik anti-Muslim dan pendukung fasisme Eropa tidak akan memiliki tempat untuk disebutkan bersama orang-orang, seperti Dr Martin Luther King Jr, dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian lainnya," kata Cair dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Middle East Eye, Sabtu (11/10/2025).

"Hadiah Nobel Perdamaian harus diberikan kepada individu yang telah menunjukkan konsistensi moral dengan berani mengadvokasi keadilan untuk semua orang, bukan kepada politisi yang menuntut demokrasi di negara mereka sendiri sambil mendukung rasisme, kefanatikan, dan fasisme di luar negeri," tambah mereka.

Machado mendukung Partai Likud Netanyahu dan menulis surat kepadanya pada 2018 untuk meminta bantuan dalam menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Machado menandatangani aliansi formal antara partai politiknya dan Partai Likud pada 2020. Pada tahun yang sama, dia mengatakan kepada media Israel bahwa dia akan memindahkan kedutaan Venezuela ke Yerusalem jika dia berkuasa.

Dia juga menyatakan, perjuangan Venezuela adalah perjuangan Israel. Pada Februari, Machado menyampaikan sambutan virtual di konferensi Patriots of Europe sayap kanan di Madrid, di mana pembicara termasuk pendukung anti-Muslim Wilders, Le Pen dan Viktor Orban.

Sebuah laporan dari Reuters mengatakan bahwa para pembicara "menentang imigrasi dan sebagian besar menyerukan 'Reconquista' baru," sebuah referensi kepada orang Kristen yang menaklukkan kembali bagian Muslim di Spanyol dan Portugal.

Sementara itu, pada penerimaan Hadiah Nobel, Machado mendedikasikan hadiah tersebut kepada Presiden AS Donald Trump dan rakyat Venezuela.

"Saya mendedikasikan hadiah ini kepada rakyat Venezuela yang menderita dan kepada Presiden Trump atas dukungannya yang menentukan terhadap tujuan kami," kata dia.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Netanyahu Bombardir Negara Arab, 9 Tewas & 170 Luka-luka