INTERNASIONAL

Pabrik Meledak! Bangunan Hancur Seketika, 18 Orang Hilang

Thea Arbar, CNBC Indonesia
Sabtu, 11/10/2025 15:15 WIB
Foto: Petugas penegak hukum menjaga gerbang di luar pabrik bahan peledak militer Accurate Energetic Systems, setelah ledakan di fasilitas tersebut di Bucksnort, Tennessee, AS, 10 Oktober 2025. (via REUTERS/ABC Affiliate WKRN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ledakan besar menghancurkan pabrik amunisi di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/10/2025) waktu setempat. Insiden ini menyebabkan 18 orang hilang dan dikhawatirkan tewas.

Melansir Reuters, insiden terjadi di fasilitas Accurate Energetic Systems (AES) di Bucksnort, sekitar 100 kilometer barat Nashville.


Ledakan tersebut begitu kuat hingga terasa beberapa mil jauhnya dan meninggalkan puing-puing yang terbakar. Sheriff Humphreys County, Chris Davis, menyebut peristiwa itu sebagai "salah satu situasi paling dahsyat" sepanjang kariernya.

"Tidak akan ada penjelasan singkat untuk itu," ujar Davis dalam konferensi pers. "Bangunannya benar-benar lenyap."

Menurut laporan WTVF, rekaman udara memperlihatkan api dan asap tebal membumbung dari lokasi pabrik. Sementara itu, WSMV melaporkan satu orang yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan selamat di rumah.

Pihak perusahaan belum mengungkap penyebab ledakan. Dalam pernyataannya, AES hanya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan berterima kasih kepada petugas tanggap darurat.

"Doa dan pikiran kami menyertai keluarga, rekan kerja, dan anggota masyarakat yang terdampak," tulis perusahaan itu.

Penyelidikan kini dilakukan oleh FBI serta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF).

AES dikenal sebagai produsen bahan peledak untuk pasar militer, kedirgantaraan, dan komersial. Fasilitas seluas 1.300 hektar itu memiliki delapan gedung produksi dan satu laboratorium pengujian mutu.

Perusahaan tersebut juga dikenal sebagai penyedia lapangan kerja dengan gaji relatif tinggi di wilayah pedesaan Tennessee. Upah minimum di negara bagian itu sebesar US$7,25 (sekitar Rp117 ribu) per jam, sementara AES menawarkan upah awal US$19 per jam (sekitar Rp307 ribu).

Wali Kota Hickman County, Jim Bates, mengatakan pabrik AES tidak memiliki riwayat masalah keselamatan besar, meski pernah terjadi ledakan kecil pada 2014 yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.

"Ini sangat mengejutkan bagi komunitas kami," kata Bates kepada CNN. "AES selama ini dikenal menerapkan standar keamanan yang tinggi."

Hingga Jumat malam waktu setempat, proses pencarian korban masih berlangsung di tengah reruntuhan pabrik yang hancur total.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kilang Minyak Raksasa Chevron di Amerika Serikat Kebakaran