Kupas Tuntas Pemberdayaan Pangan Lokal Demi Capai Ketahanan

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Jumat, 10/10/2025 12:15 WIB
Foto: World Food Day

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap 16 Oktober menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai ketahanan pangan serta akses terhadap pangan yang berkelanjutan. Tantangan global seperti pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan penyusutan lahan pertanian menjadikan isu pangan semakin relevan untuk mendapatkan perhatian bersama.

Sebagai negara kepulauan berpenduduk besar, Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan pangan. Karena itu, mewujudkan ketahanan pangan menjadi prioritas nasional dan terus menjadi fokus kebijakan pemerintah dari masa ke masa.

Salah satu langkah penting untuk mencapai ketahanan pangan nasional adalah meningkatkan produktivitas komoditas strategis seperti jagung. Sebagai sumber karbohidrat sekaligus bahan baku utama pakan ternak, jagung berperan vital dalam menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas ekonomi. Melalui penerapan inovasi bioteknologi pada benih, tanaman jagung kini mampu tumbuh lebih tahan terhadap hama dan herbisida untuk mengendalikan gulma yang sering menjadi musuh utama petani. Langkah ini mendukung hasil panen yang lebih optimal dan berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia.


Meski demikian, pengembangan komoditas jagung di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari perubahan iklim, keterbatasan lahan, hingga dinamika geopolitik global yang memengaruhi rantai pasok pangan. Karena itu, dibutuhkan sinergi antara inovasi, kebijakan berbasis sains, serta dukungan nyata bagi petani agar produktivitas dan ketahanan pangan dapat terus meningkat. Dalam konteks ini, peran pemerintah, akademisi, petani, dan sektor swasta menjadi sangat penting untuk memastikan pengembangan benih jagung bioteknologi berjalan searah dengan tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan.

CNBC Indonesia akan membahasnya secara lengkap pada Special Program World Food Day dengan tema "Pangan Lokal Berdaya, Ketahanan Pangan Berkelanjutan", pada Kamis, 16 Oktober 2025 Pukul 11.00-12.00 WIB.

Acara ini hadir sebagai platform strategis untuk mengungkap upaya stakeholder untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan dan berdaya saing global. Untuk mendukung dan merealisasikan swasembada pangan, World Food Day akan mengupas langkah-langkah strategis dalam Asta Cita untuk mendukung ketahanan pangan lokal.

CNBC Indonesia Special Program World Food Day dengan tema "Pangan Lokal Berdaya, Ketahanan Pangan Berkelanjutan", pada Kamis, 16 Oktober 2025 Pukul 11.00 - 12.00 WIB akan dihadiri, Bara Krishna Hasibuan, Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kemenko Pangan, Prof. Hermanto Siregar, Guru Besar IPB sekaligus Rektor Perbanas Institute, Aditia Rusmawan, Agriculture Affairs & LTO Lead dari Bayer Crop Science Indonesia, dan yang tak kalah penting, mewakili suara petani, Hamzan Wadi dari Nusa Tenggara Barat.

Dialog eksklusif ini disaksikan di CNBC Indonesia TV dan cnbcindonesia.com. Jangan sampai ketinggalan dan pantau terus informasi seputar ekonomi dan bisnis di CNBC Indonesia.

 


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Pompa RI Hadapi Kendala Sertifikasi & Impor China