Makin Panas, Rusia Ancam Tembak Jatuh Rudal Tomahawk AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) kembali memanas. Moskow memperingatkan Washington agar tidak mengirim rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina, dan mengancam akan menghancurkan senjata itu beserta lokasi peluncurannya jika pengiriman benar-benar dilakukan.
Anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, menegaskan bahwa Moskow akan menembak jatuh setiap rudal Tomahawk yang diluncurkan dari wilayah Ukraina. Ia juga menyebut Rusia akan mengebom lokasi peluncurannya sebagai bentuk respons atas langkah AS.
"Tanggapan kami akan tegas, ambigu, terukur, dan asimetris. Kami akan menemukan cara untuk menyakiti mereka yang menyebabkan masalah bagi kami," kata Kartapolov, Ketua Komite Pertahanan Parlemen Rusia, dikutip dari kantor berita RIA, Jumat (10/10/2025).
Peringatan itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan masih mempertimbangkan keputusan untuk memasok rudal Tomahawk ke Ukraina. Trump menyebut ingin mengetahui terlebih dahulu bagaimana Kyiv berencana menggunakan senjata tersebut, meski mengaku telah "membuat keputusan" terkait hal itu.
Kartapolov, yang juga mantan wakil menteri pertahanan Rusia, menilai pengiriman Tomahawk tidak akan mengubah keseimbangan di medan perang. Ia memperkirakan jumlah rudal yang mungkin dikirim AS terbatas, hanya puluhan unit.
"Kami memahami dengan baik karakteristik rudal-rudal ini, cara mereka terbang, dan cara menembaknya. Kami sudah berpengalaman menghadapi Tomahawk di Suriah, jadi tidak ada yang baru bagi kami," ujarnya.
Kartapolov menambahkan, sejauh ini Moskow belum melihat tanda-tanda Ukraina menyiapkan lokasi peluncuran Tomahawk. Namun ia menegaskan, Rusia akan langsung bertindak jika indikasi itu muncul.
"Jika lokasi peluncuran benar-benar disiapkan, kami akan menghancurkannya menggunakan drone dan rudal," tegasnya.
Ketegangan Rusia dan AS terus meningkat seiring rencana pengiriman bantuan militer baru ke Ukraina. Moskow menegaskan akan merespons setiap langkah yang dianggap mengancam keamanan nasionalnya.
(tfa/tfa)