RI Mau Campur BBM dengan Etanol 10%, Ini Alasannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
09 October 2025 16:34
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah menyiapkan peta jalan penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebanyak 10% (E10).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan pencampuran etanol dalam BBM bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Selain itu, penggunaan etanol dalam BBM juga berguna untuk menciptakan lapangan kerja baru.

"Tujuannya apa? Kita mengurangi impor. Dan etanol ini didapatkan dari singkong atau dari tebu. Dan ini mampu menciptakan lapangan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi daerah, dan sekaligus pemerintahan," kata Bahlil dalam acara Investor Daily Summit 2025, Kamis (9/10/2025).

Bahlil mencontohkan, beberapa negara yang sudah menerapkan pencampuran BBM dengan etanol. Misalnya saja Brazil, yang sudah mencampur bensinnya dengan etanol hingga 27%. Adapun dibeberapa negara bagian Brazil ada yang sudah mencapai 100% atau E100.

Kemudian AS, yang juga sudah mencampur BBM-nya dengan etanol 10% atau E10 dan negara bagian lainnya yang mencapai 85% atau E85. Selanjutnya India sudah 20% atau E20 dan Thailand E20, serta Argentina E12. 

Oleh sebab itu, Bahlil pun menepis anggapan jika etanol tidak layak sebagai campuran BBM. Mengingat, banyak negara di dunia yang sudah lebih dulu memakai etanol. "Jadi sangatlah tidak benar kalau dibilang etanol itu nggak bagus. Buktinya di negara-negara lain sudah pakai barang ini," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menjelaskan sejauh ini sudah ada banyak negara yang telah memanfaatkan etanol untuk campuran BBM jenis bensin.

"Negara lain udah banyak. Di petanya itu Amerika sudah E20, Brazil sudah fleksi ya, tapi kebijakan dia kalau nggak salah E35 sama E100. Jadi di tengahnya terserah, baseline-nya E35. Terus kayak Thailand E20, India juga E20, terus yang Eropa-Eropa sudah E10 semua itu," kata Eniya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Menurut Eniya, saat ini pemerintah tengah mendorong peningkatan penggunaan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin. Bahkan pemerintah tengah menyiapkan pembangunan pabrik biodiesel di Merauke, Papua Selatan yang ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2027 mendatang.

"Intinya di Papua kalau tidak salah, saya mendengarnya sih ada 300 ribu, 150 ribu sampai 300 ribu kiloliter ya, etanol per tahun," ujarnya.


(ven)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Sebut Prabowo Setuju Rencana Tiap Liter BBM Wajib Etanol 10%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular