Paparan Radioaktif Cs-137

Impor Scrap Metal Mau Diperketat-MenLH Segel 1 Lokasi Kontaminasi Baru

Damiana, CNBC Indonesia
Rabu, 08/10/2025 17:30 WIB
Foto: Ketua Divisi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cesium-137, Bara Krishna Hasibuan dalam program CNBC Indonesia Exclusive. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan memperketat pemasukan atau impor scrap metal atau logam bekas menyusul kasus paparan atau kontaminasi radionuklida Cs-137. Pemerintah sendiri telah menetapkan kasus ini sebagai kejadian khusus dan mengonfirmasi PT Peter Metal Technology Indonesia yang berlokasi Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten sebagai sumber lokal pencemaran.

Akibat kontaminasi radioaktif ini, AS melarang udang beku dan cengkih dari Indonesia masuk ke negara itu. Sampai usaha-usaha penanganan penyebab kontaminasi dilakukan, dengan bukti-bukti memadai.

FDA, badan pengawasan obat dan makanan AS menyatakan, paparan Cs-137 akan merugikan kesehatan dan dalam jangka panjang, meski dosis rendah, akan menimbulkan efek samping yang dapat berbahaya.

Menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Radiasi Radionuklida Cs-137, 9 orang terkontaminasi paparan Cs-137. Hal ini hasil dari pemeriksaan terhadap 1.562 pekerja dan masyarakat di sekitar lokasi di Cikande. Ke-9 orang tersebut diberikan obat khusus didatangkan dari Singapura.


Ketua Divisi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik Satgas Penanganan Cesium-137 Bara Krishna Hasibuan mengungkapkan kabar terbaru. Kesembilan orang tersebut kini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.

Bara menjelaskan, dari hasil identifikasi dan penelusuran sumber kontaminasi ditemukan, storage scrap metal di pabrik baja di Kawasan Industri Modern Cikande.

"Kita sudah identifikasi dan lokalisasi kontaminasi di seluruh area, sekitar 3 kilometer, dan kita sudah identifikasi 12 lokasi yang dipakai sebagai tempat storage scrap metal pabrik itu. Jadi prosesnya ongoing," ujarnya dalam Squawk Box CNBC Indonesia, (Rabu, 08/10/2025).

Foto: Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq terus melakukan upaya upaya terukur untuk menangani kejadian khusus cemaran radiasi Sesium-137 dikawasan Industri Modern Cikande Serang. (Dok. KLH/BPLH)
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq terus melakukan upaya upaya terukur untuk menangani kejadian khusus cemaran radiasi Sesium-137 dikawasan Industri Modern Cikande Serang. (Dok. KLH/BPLH)

Tak hanya itu, sambungnya, hasil penelusuran mengonfirmasi tidak ada paparan Cs-137 di hulu, dalam hal ini di tambah udang Indonesia atau di tambak udang PT Bahari Makmur Sejati (BMS).

Untuk itu, akan dilakukan pengetatan dan pengawasan importasi scrap metal.

"Sebentar lagi pemerintah akan melakukan restriction (pengetatan) terhadap importasi dari scrap metal. Karena kira-kira dua minggu lalu ada beberapa kontainer yang masuk dari Filipina. Isinya powder, metal powder, semacam serbuk metal yang ternyata memang confirm itu terkontaminasi Cs-137. Kami tolak dan kami ekspor, kembalikan ke Filipina. Ada 2 shipments," ungkap Bara.

"Seminggu kemudian datang lagi. Bapeten memang memiliki alat di Tanjung Priok untuk bisa mendeteksi kontaminasi Cs-137," ujarnya.

Pengawasan ketat di dalam negeri juga akan dilakukan. Sebab, scrap metal memang digunakan di sebagai sektor industri. Termasuk pertambangan serta minyak dan gas (migas).

"Nah, sekarang kita juga harus menata, Kementerian Lingkungan Hidup melihat bagaimana waste management dari barang-barang yang menggunakan Cs-137 tersebut," sebutnya.

"Jadi, ini adalah pelajaran berharga bagi Indonesia ke depannya, kita harus lebih berhati-hati dalam menangani barang-barang yang memang mengandung Cs-137, memang digunakan untuk kegiatan industri," ujar Bara.

1 Lokasi Baru Disegel, Warga Direlokasi

Sementara itu, Ketua Satgas yaitu Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (MenLH/ Kepala BPLH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, penanganan dilakukan secara efektif, terpadu, dan berkelanjutan.

"Langkah segera penanganan Cs-137 dilakukan melalui pemetaan paparan berbasis ilmiah menjadi beberapa zona, pengambilan sampel tanah, sampel air, sampel tanaman dengan memperhitungkan arah angin, demografi dan pergerakan masyarakat, melokalisir lokasi terpapar radiasi Cs-137 secara ketat dan memasang tanda bahaya radiasi yang jelas," katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Rabu (8/10/2025).

"Selain itu, dekontaminasi terus dilakukan di lokasi yang terdeteksi paparan radioaktif serta menyiapkan bangunan interim storage limbah terpapar radiasi Cs-137 sesuai standar," tambahnya.

Hal itu disampaikannya saat meninjau pos pemantauan kendaraan keluar-masuk kawasan yang dioperasikan oleh Tim Gegana Brimob untuk mendeteksi potensi paparan radiasi.

Dalam kunjungan tersebut, Hanif ikut menyegel satu lokasi baru yang terdeteksi terpapar Cs-137, Serta, melakukan sosialisasi kepada warga Desa Nambo Udik, Cikande mengenai bahaya cemaran radioaktif terhadap kesehatan masyarakat.

Hanif pun mengungkapkan rekomendasi terbaru BRIN dan Bapeten. Yaitu, agar merelokasi warga di sekitar sumber paparan Cs-137.

"Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah dengan pemasangan garis pengaman dan juga relokasi sementara bagi warga yang tinggal di sekitar titik radiasi Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang," katanya dalam unggahan di akun Instagram resmi miliknya, dikutip Rabu (8/10/2025).

"Kita harus melokalisir masyarakat terlebih dahulu hingga dekontaminasinya selesai dilakukan," ucap Hanif.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Udang & Cengkeh Tercemar Radioaktif, Ini Gerak Cepat Pemerintah