Internasional

AS Cs Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Gerbang China-Rusia, Mau Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 October 2025 21:40
Militer Amerika Serikat dan Jepang latihan perang gabungan. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON)
Foto: Militer Amerika Serikat dan Jepang latihan perang gabungan. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan di Indo-Pasifik makin memuncak. Jepang, sekutu keamanan utama Amerika Serikat (AS), bersiap menggelar latihan perang skala besar di udara, darat, dan laut bersama sekutu-sekutu Pasifiknya akhir bulan ini, di tengah meningkatnya ancaman militer dari China.


Latihan gabungan tersebut, yang akan melibatkan ribuan personel, dijadwalkan berlangsung dari 20 hingga 31 Oktober di seluruh Jepang, mencakup fasilitas militer AS dan wilayah udara serta perairan sekitarnya.


Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan operasional gabungan Pasukan Bela Diri (Self-Defense Forces/SDF) Jepang untuk pertahanan negara.


Latihan perang ini akan menampilkan pengerahan personel dan peralatan dalam jumlah masif. Jepang akan melibatkan sekitar 52.300 personel, 4.180 kendaraan, 60 kapal, dan 310 pesawat dari tiga matra militernya (Angkatan Darat, Laut, dan Udara).


Selain Jepang, AS dan Australia akan berpartisipasi. Washington dan Canberra akan mengerahkan sekitar 5.900 dan 230 personel untuk meningkatkan kerja sama trilateral.


"Latihan ini akan menjaga dan meningkatkan kemampuan operasional gabungan Pasukan Bela Diri dengan melakukan latihan gabungan antara Pasukan Bela Diri Darat, Maritim, dan Udara," kata Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam pengumumannya.


"Pasukan AS dan Australia juga akan berpartisipasi dalam sebagian pelatihan tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara Jepang, Amerika Serikat, dan Australia."


Latihan ini digelar saat Tokyo menyoroti China dengan cepat membangun kekuatan bersenjatanya, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah yang mampu menyerang pangkalan Jepang dan AS, serta memperluas kehadiran militernya di Pasifik dengan mengerahkan kapal-kapal angkatan laut.


"Postur eksternal China, aktivitas militer, dan aktivitas lainnya merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi Jepang dan komunitas internasional dan menghadirkan tantangan strategis terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya yang harus ditanggapi Jepang dengan kekuatan nasionalnya yang komprehensif dan melalui kerja sama dan kolaborasi dengan sekutunya, negara-negara yang berpikiran sama, dan lainnya," tulis Buku Putih postur pertahanan Jepang.


Jepang memegang peran kunci dalam menahan China di bawah strategi rantai pulau AS, yang menetapkan tiga garis pertahanan dari utara ke selatan untuk mencegah agresi militer China di Pasifik Barat.


Latihan ini juga menyusul latihan perang lain yang baru-baru ini dilakukan Jepang dengan AS dan Australia, seperti Exercise Resolute Dragon 25 dan Exercise Bushido Guardian 25.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Albanese Blak-blakan di Depan Prabowo: RI Jantung Pertumbuhan Kawasan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular