Purbaya Sebut RI Tak Punya Kilang Baru, Ini Kata Dirut Pertamina
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menjawab masukan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengenai pengembangan kilang minyak di dalam negeri. Sejatinya, dalam waktu dekat atau tahun ini Pertamina siap melakukan onstream Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
Simon menyatakan, sudah mendengar perihal pernyataan Menkeu RI Purbaya mengenai pembangunan kilang tersebut. "Kita sempat mendengar Menteri Keuangan kita (yang menyatakan) mungkin tidak banyak kilang yang dibangun. Tentu menjadi masukan kami, dan memang sejak 2019 sampai tahun ini. Salah satu yang akan didorong dalam dekat ini, November akan onstream RDPM balik papan," terang Simon dalam acara Indonesia Langgas Energi Detikcom, Selasa (7/10/2025).
Sebagaimana diketahui, proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki tujuan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang, yang semula 260 ribu barrel per hari menjadi 360 ribu barrel per hari dan juga meningkatkan kualitas produk dari setara Euro 2 menjadi setara Euro 5.
Simon menyampaikan, dengan meningkatnya kapasitas kilang di Balikpapan itu, tentunya akan menekan impor minyak dari luar negeri. Adapun kelak, produk minyak yang dihasilkan akan lebih baik.
"Produk yang dihasilkan setara Euro 5 yaitu kadar sulfur di bawah 10 ppm, ini sangat luar biasa, karena ini PR kita, kita harus memperbaiki diri dan mengembangkan kilang supaya bisa mencapai perfomance yang terbaik,"
"Kalau kita bangun kilang tapi tidak tingkatkan produksi di hulu kita sama saja, kita bangun kilang, kilang beroperasi baik tapi crudenya impor, tentunya ini sejalan, dengan dukungan stakeholder, kementerian ESDM," tegas Simon.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, bahwa Pertamina tak memiliki kilang baru. Padahal, di tahun 2018, ia sempat meminta Pertamina untuk membangun kilang baru.
"Mereka (Pertamina) janji akan bangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun. Tapi sampai sekarang kan tidak ada satu pun. Jadi bapak (Komisi XI DPR) tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak kontrol,"
"Karena kita rugi besar. Kita impor dari mana dari Singapura minyak dan produk-produk minyaknya," tegas Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR, dikutip Kamis (2/10/2025).
(pgr/pgr)