Warga RI-China Susah Cari Kerja, Bank Dunia: 1 dari 7 Pemuda Nganggur

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Selasa, 07/10/2025 20:50 WIB
Foto: Infografis/ Bukti Cari Kerja Makin Susah, Anak Muda China dan RI Jadi Sorotan/ Ilham

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib anak muda di China dan Indonesia sama-sama tengah kesulitan mencari kerja. Dipicu oleh makin sempitnya lapangan kerja untuk para pengangguran, terutama lapangan kerja formal.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Bank Dunia atau World Bank dalam laporan terbarunya yang termuat dalam East Asian and The Pacific Economic Update edisi Oktober 2025. Laporan itu dipublikasikan per hari ini, Selasa (7/10/2025).


"kaum muda masih kesulitan mencari pekerjaan, terutama di negara-negara seperti Tiongkok dan Indonesia, di mana sekitar satu dari tujuh anak muda mungkin menganggur," kata Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik Aaditya Mattoo saat konferensi pers secara daring, Selasa (7/10/2025).

Bank Dunia mencatat, China dan Indonesia menjadi dua negara yang memiliki tingkat pengangguran untuk usia muda 15-24 tahun tertinggi. Tingkat pengangguran anak muda di Indonesia menurut Bank Dunia hampir ke level 15%, sedangkan China sudah menembus di atas 15%.

Urutan berikutnya ialah Mongolia, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand yang tingkat pengangguran anak mudanya di kisaran atas 10% sampai dengan di bawah 5%,

Untuk kasus Indonesia, Bank Dunia menganggap, masalah pengangguran ini bukan disebabkan ketatnya pasar tenaga kerja, melainkan lebih dipicu oleh besarnya gap ketidaksesuaian antara ketersediaan lapangan kerja dengan pendidikan yang ditempuh masyarakatnya.

Bank Dunia mendefinisikan pasar tenaga kerja yang longgar ketika jumlah lapangan kerja yang tersedia untuk kelompok pengangguran lebih sedikit. Sedangkan pasar tenaga kerja yang ketat disebut ketika jumlah lowongan kerja lebih banyak daripada jumlah pengangguran.

"Dan salah satu kemungkinan penyebab tingginya pengangguran mungkin justru karena ketidakmatangan universitas-universitas yang telah dibangun, yang memang diinginkan, tetapi peluangnya belum tersedia," ucap Aaditya Mattoo.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gen Z Pilih Sewa Rumah, Developer Ditantang Cari Strategi Baru