
Venezuela Klaim Gagalkan Rencana Pemboman di Kedutaan AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Caracas dan Washington kembali memanas. Pemerintah Venezuela mengklaim telah menggagalkan rencana kelompok ekstremis untuk menanam bahan peledak di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Caracas.
Pemerintah Venezuela menyatakan telah mendeteksi rencana "ekstremis" yang disebut berupaya menempatkan bahan peledak di kawasan Kedutaan Besar AS di ibu kota Caracas. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Majelis Nasional Venezuela, Jorge Rodriguez, pada Senin (6/10/2025).
"Kami telah memperingatkan pihak Amerika Serikat tentang operasi bendera palsu yang dirancang kelompok ekstremis sayap kanan," kata Rodriguez dalam konferensi pers yang disiarkan televisi nasional, seperti dikutip AFP.
"Langkah-langkah keamanan di sekitar misi diplomatik telah diperketat," imbuhnya.
Rodriguez tidak memberikan detail mengenai siapa yang berada di balik dugaan rencana tersebut maupun bukti yang dimiliki pemerintah. Namun, ia menegaskan pihak keamanan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Hubungan antara Venezuela dan Amerika Serikat telah memburuk sejak kedua negara memutus hubungan diplomatik pada 2019. Kedutaan Besar AS di Caracas sudah lama ditinggalkan, dengan hanya segelintir staf lokal yang masih bertugas.
AS sebelumnya menempatkan Venezuela sebagai titik fokus dalam perang melawan perdagangan narkoba. Namun, Presiden Nicolas Maduro menuding Washington menggunakan isu tersebut sebagai kedok untuk menggulingkan pemerintahannya.
"Tujuan mereka bukanlah melawan narkoba, tetapi pergantian rezim di Venezuela," ujar Maduro dalam kesempatan terpisah pekan lalu.
Ketegangan kian meningkat setelah Washington menolak mengakui hasil pemilihan presiden Venezuela 2024, yang dimenangkan Maduro. Oposisi dan sebagian besar komunitas internasional menilai hasil tersebut tidak sah karena dugaan kecurangan.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Invasi AS Dimulai! Kapal Perang Kepung Karibia
