Internasional

Protes Imigrasi Berujung Ricuh, Wanita Bersenjata Ditembak di Chicago

tfa, CNBC Indonesia
Senin, 06/10/2025 06:30 WIB
Foto: Petugas penegak hukum, di atas markas besar Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE), mengarahkan senjata mereka selama protes, di Portland, Oregon, AS, 4 Oktober 2025. (REUTERS/Carlos Barria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) melaporkan seorang perempuan bersenjata ditembak oleh Petugas Patroli Perbatasan di kawasan Brighton Park, Chicago, pada Sabtu (4/10/2025) waktu setempat. Insiden itu terjadi saat sekelompok pengunjuk rasa berhadapan dengan petugas Imigrasi dan Bea Cukai (ICE).

Menurut pernyataan juru bicara DHS, kelompok tersebut menabrakkan kendaraan mereka ke mobil dinas ICE. Perempuan yang belum diidentifikasi itu merupakan warga negara AS dan disebut menyetir sendiri ke rumah sakit setelah tertembak. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait kondisinya.

"Petugas kami menembak setelah menghadapi ancaman serius dari individu bersenjata dengan senjata semi-otomatis," ujar Asisten Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Tricia McLaughlin, dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Reuters, Senin (6/10/2025).


Selama bentrokan, petugas ICE menggunakan semprotan merica dan peluru karet untuk membubarkan massa. DHS menyatakan tidak ada petugas yang mengalami luka serius dalam insiden tersebut.

Menteri Keamanan Dalam Negeri, Kristi Noem, mengatakan pihaknya telah mengirimkan "operasi khusus tambahan" untuk mengendalikan situasi di lokasi bentrokan.

Menanggapi hal itu, juru bicara Gedung Putih Abigail Jackson mengatakan Trump telah mengizinkan pengerahan 300 pasukan Garda Nasional untuk "melindungi petugas dan aset federal."

Gelombang protes terhadap peningkatan kehadiran aparat federal terus berlangsung di Chicago dalam beberapa minggu terakhir. Sehari sebelum insiden, ratusan demonstran bentrok dengan polisi di luar fasilitas ICE di Broadview, pinggiran kota Chicago.

Para pengunjuk rasa menuding aparat menggunakan kekerasan berlebihan, termasuk peluru karet dan gas kimia, untuk membubarkan massa yang mencoba memblokade kendaraan ICE.

Situasi serupa juga terjadi di kota-kota besar lain yang dipimpin Partai Demokrat, seperti New York, Los Angeles, Washington D.C., dan Portland. Seorang hakim federal bahkan sempat memblokir rencana Trump mengerahkan 200 pasukan Garda Nasional ke Portland pada Sabtu.


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pentagon Jadi Departemen Perang, Trump Siapkan Operasi Militer