Internasional

Perahu Bawa Pedagang Pasar Terbalik di Sungai, 26 Orang Tewas

luc, CNBC Indonesia
02 October 2025 12:30
Participants steer their pirogue during the annual boat regatta in Yauri, Kebbi State, on February 15, 2025. The regatta festival started about 200 years ago as a display of naval strength of the Gungu people, where the Gungu warriors annually attacked dangerous hippopotamus that were destroying farmlands. Warriors would board various sizes of canoes with different types of weapons to attack the animal on the River Niger. This required expertise in canoe paddling and naval warfare. It also served as training exercise for upcoming Gungu warriors. (Photo by TOYIN ADEDOKUN / AFP)
Foto: Ilustrasi. AFP/TOYIN ADEDOKUN

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 26 orang tewas setelah sebuah perahu yang membawa para pedagang terbalik di Sungai Niger, Nigeria bagian selatan, yang sedang berarus deras di tengah musim hujan.

Perahu tersebut berangkat dari kawasan Ibaji di Negara Bagian Kogi menuju pasar di Illushi, Negara Bagian Edo, ketika musibah terjadi. Para korban sebagian besar adalah pedagang yang hendak menyeberang sungai.

"Laporan menunjukkan bahwa insiden malang ini telah merenggut nyawa tidak kurang dari 26 penumpang," kata Komisaris Informasi Kogi State, Kingsley Femi Fanwo, dalam pernyataan di X.

Badan penanggulangan darurat nasional Nigeria (NEMA) menyampaikan kepada AFP pada Rabu (1/10/2025) bahwa tim penyelamat telah diterjunkan ke lokasi kejadian. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut apakah masih ada korban yang hilang di sungai.

Kecelakaan kapal di sungai-sungai Nigeria bukan hal baru. Banyak di antaranya disebabkan kelebihan muatan, kondisi kapal yang buruk, serta minimnya kepatuhan terhadap aturan keselamatan.

Pada Agustus lalu, sebuah kapal yang mengangkut 50 orang terbalik di Negara Bagian Sokoto, menewaskan tiga orang dan menyebabkan 25 lainnya hilang. Bulan lalu, sebuah feri penuh penumpang terbalik di Negara Bagian Niger setelah menabrak tunggul pohon, menewaskan setidaknya 32 orang.

" Kami menyerukan kepada masyarakat kami, terutama yang tinggal di daerah pesisir sungai, untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan menghindari kelebihan muatan serta menggunakan jaket pelampung dan langkah-langkah pencegahan lainnya ketika bepergian melalui air," tambah Fanwo.

Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu dalam pernyataan di X menyampaikan "dalam kesedihan yang mendalam atas insiden tragis ini... terlebih karena para korban sebenarnya sedang berupaya mencari nafkah dengan cara yang sah."

Tinubu menegaskan kembali seruannya kepada operator transportasi air agar menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama. "Sekali lagi saya mendesak para operator transportasi air untuk mengutamakan keselamatan dibanding pertimbangan finansial dalam bisnis sehari-hari," tuturnya.

Kogi State, lokasi awal keberangkatan para pedagang, termasuk salah satu wilayah paling rawan banjir di Nigeria. Musim hujan di kawasan ini biasanya berlangsung dari Maret hingga November.

Beberapa ratus kilometer dari lokasi kecelakaan, di Lokoja, Sungai Niger bertemu dengan anak sungai utamanya, Sungai Benue. Pada September lalu, sejumlah komunitas di tepi sungai, termasuk Ibaji yang dikenal sebagai sentra produksi beras, dilanda banjir.

Hujan deras kerap membuat air sungai meluap, sehingga navigasi menjadi sangat berbahaya. Menurut otoritas lokal, banjir tahun lalu memaksa 76.000 orang meninggalkan rumah mereka di Kogi State.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Negara Miskin Ini Lunasi Utang Rp 54,4 T ke IMF

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular