Internasional

Shutdown Amerika Makan Korban: Penerbangan-Keselamatan Penumpang

sef, CNBC Indonesia
02 October 2025 08:38
A truck drives on the flooded runway at Fort Lauderdale- Hollywood International Airport, Thursday, April 13, 2023, in Fort Lauderdale, Fla. Fort Lauderdale issued a state of emergency as flood conditions continued through many areas. Over 25 inches of rain fell in South Florida since Monday causing widespread flooding.(AP Photo/Marta Lavandier)
Foto: Ilustrasi bandara di AS (AP/Marta Lavandier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Shutdown yang terjadi di pemerintahan Amerika Serikat (AS) membuat kekhawatiran terjadi. Khususnya ke industri penerbangan Paman Sam.

Kelompok-kelompok penerbangan mendesak para pemimpin politik di negeri itu segera menyelesaikan kebuntuan anggaran yang menyebabkan terhentinya sebagian besar operasi pemerintah federal Presiden Donald Trump. Mereka memperingatkan bahwa penutupan pemerintah membebani perjalanan udara dan menunda peningkatan penting.

Penutupan ini telah menyebabkan staf dirumahkan di seluruh pemerintahan, bahkan ketika fungsi-fungsi vital seperti keselamatan penerbangan tetap berjalan. Menurut rencana operasional Departemen Perhubungan (DOT), sekitar 13.300 pengendali lalu lintas udara AS dan ribuan pejabat keselamatan penting lainnya harus bekerja tanpa bayaran.

"Penutupan ini dapat menunda inisiatif-inisiatif utama untuk merekrut staf pengendali lalu lintas udara tambahan dan melakukan modernisasi sistem pengendali lalu lintas udara AS yang menelan biaya miliaran dolar," kata Presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional, NATCA, Nick Daniel, dimuat AFP.

"Kongres harus bertindak sekarang untuk mengakhiri penutupan ini," tambahnya.

"Ketika pemerintah federal tutup, hal itu menimbulkan gangguan yang tidak perlu dan seluruh sistem penerbangan kita melemah. Kongres harus memulihkan pendanaan federal agar keselamatan dan efisiensi Sistem Ruang Udara Nasional kita tidak terganggu," ujarnya lagi.

NATCA mengatakan 2.350 profesional penerbangan dalam keanggotaannya telah dirumahkan, termasuk insinyur sertifikasi pesawat dan insinyur kedirgantaraan. NATCA mencantumkan kegiatan yang akan "berhenti" selama kesenjangan pendanaan, termasuk pembuatan peraturan penerbangan, analisis kinerja lalu lintas udara, perencanaan investasi, serta analisis dan audit keuangan.

Secara keseluruhan, Badan Penerbangan Federal (FAA) telah merumahkan lebih dari 11.300 dari 44.800 karyawannya.

Sementara itu, Airlines for America, yang mewakili maskapai-maskapai penerbangan terkemuka AS, mendesak para pemimpin kongres untuk segera memperbaiki situasi.

"Ketika pegawai federal yang mengelola lalu lintas udara, memeriksa pesawat, dan mengamankan sistem penerbangan negara kita dirumahkan atau bekerja tanpa bayaran, seluruh industri dan jutaan rakyat Amerika merasakan bebannya," kata kelompok perdagangan tersebut.

"Kami mengapresiasi para pria dan wanita yang akan bekerja, meskipun tidak menerima gaji, untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat yang bepergian dan berlayar," tegasnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Buruk Hantui Maskapai Penerbangan 2025, Ada Warning

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular