TNI Ternyata Sudah Produksi Obat Hingga Multivitamin, Ini Jenisnya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
01 October 2025 16:51
Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Foto: Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI).

Peluncuran multivitamin tersebut bertepatan dengan integrasi beberapa lembaga farmasi militer ke dalam satu komando. Lafi TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Labiovak TNI AD kini berada di bawah koordinasi Pusat Farmasi Pertahanan Baharwat Kemhan sejak 1 Oktober 2025.

Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya penguatan sektor farmasi dalam konteks pertahanan nasional.

"Sejalan dengan hal tersebut penguatan peran farmasi dalam konteks pertahanan semakin diperkuat melalui peluncuran multivitamin hasil kolaborasi riset dan produksi Lafi TNI. Produk ini dirancang untuk mendukung program nasional MBG yang digagas pemerintah," kata Donny dalam acara peluncuran di Kemhan, Selasa (1/10/2025).

Multivitamin yang diproduksi ini disebutkan akan memperluas akses masyarakat terhadap suplemen kesehatan dengan harga lebih terjangkau. Ini dimungkinkan karena peningkatan kapasitas produksi dan efisiensi dari sistem yang kini terintegrasi.

"Dengan kapasitas produksi yang mencapai jutaan tablet. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa Lafi TNI memiliki kompetensi dan kemampuan menghasilkan produk berkualitas yang patut dibanggakan," ujarnya.

Integrasi lembaga farmasi TNI juga disebut sebagai tonggak baru dalam tata kelola produksi obat-obatan di lingkungan pertahanan.

"Hari ini kita menandai sebuah tonggak bersejarah ketika Lafi TNI AD, TNI AL, TNI AU, serta Labiovak TNI AD resmi terintegrasi dalam satu komando di bawah Pusat Farmasi Pertahanan Baharwat Kemhan," sebut Donny.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai memproduksi multivitamin hasil riset internal sebagai bagian dari kontribusi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Produksi ini dilakukan oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi TNI). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Menurut Donny, penyatuan ini akan membuat seluruh proses, dari riset hingga distribusi berjalan lebih efisien dan terkoordinasi. Ia juga menekankan bahwa efisiensi bukan hanya soal biaya, tetapi juga soal kolaborasi antar matra.

"Integrasi ini menjadi simbol lahirnya kekuatan baru bagi pembangunan farmasi pertahanan Indonesia. Sekaligus mewujudkan tata kelola yang lebih efisien dengan seluruh sumber daya manusia, sarana produksi dan rantai distribusi yang kini terkoordinasi di bawah satu kepemimpinan," ujar Donny.

"Efisiensi yang terwujud tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan tapi juga memperluas ruang bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antar matra TNI. Melalui koordinasi yang terpadu, kegiatan riset, pengembangan, hingga produksi obat dan vitamin dapat dilaksanakan secara selaras, terarah dan bebas dari tumpang tindih," lanjutnya.

Produksi dalam skala besar ini diharapkan bisa menurunkan biaya per unit, sehingga produk lebih mudah dijangkau masyarakat.

"Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, biaya per unit obat dapat ditekan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau," serunya.

"Upaya ini ditujukan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh akses terhadap obat dan vitamin dengan lebih mudah tanpa mengurangi mutu dan kualitasnya. Pada akhirnya langkah ini meneguhkan komitmen pembangunan kedaulatan farmasi pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan prajurit maupun masyarakat dengan seperlunya mengandalkan kemampuan bangsa sendiri," kata Donny.

Dalam acara yang sama, juga dilakukan penyerahan simbolis produk multivitamin dan pengukuhan integrasi lembaga farmasi di bawah Kemhan. Donny menyebut momentum ini sebagai cerminan keseriusan pemerintah membangun sistem farmasi pertahanan yang kuat dan mandiri.

"Hadirin sekalian, kegiatan penyerahan obat, peluncuran multivitamin, serta penyatuan komando dan pengendalian LAFI TNI merupakan wujud simbolis dari tekat bersama dalam membangun farmasi pertahanan yang kuat dan mandiri," jelasnya.

Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang menargetkan peningkatan asupan gizi bagi pelajar dan kelompok rentan, dengan melibatkan banyak kementerian dan lembaga, termasuk TNI. Pelibatan TNI dalam penyediaan vitamin menjadi bagian dari pendekatan lintas sektor dalam eksekusi program tersebut.

Adapun jenis obat-obatan dan multivitamin yang diproduksi TNI dan diserahkan hari ini yaitu FIMOL yaitu Paracetamol, CEFALAF yaitu Cefadroxil Monohydrate, PONSTAL yaitu Asam Mefenamat, dan Multivitamin VITARMA.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heran TNI Sering Dituduh Diktator, Prabowo Blak-blakan Bilang Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular