Efek Bersih-Bersih Tambang Ilegal, Pengusaha Sebut Produksi Timah Naik
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) mengaku terdapat peningkatan produksi timah pasca komitmen pemerintah untuk memberantas praktik pertambangan dan penyelundupan ilegal, termasuk sektor timah.
Ketua Umum AETI Harwendro Adityo Dewanto mengatakan penertiban aktivitas ilegal yang menjadi arahan langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto memberi angin segar bagi pelaku usaha legal. Menurutnya, sejak penyelundupan ilegal mulai diberantas, produksi timah di dalam negeri mulai membaik.
"Sekarang bahkan Presiden pun sekarang sudah mengarahkan bahwa akan memerangi praktik penyelundupan ilegal itu. Nah itu sekarang efeknya sangat bagus, sekarang produksi timah di Indonesia saat ini cukup meningkat," jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (1/10/2025).
Meski demikian, Harwendro menekankan bahwa peningkatan produksi saat ini tidak serta merta mencerminkan peningkatan produksi timah secara menyeluruh. Menurutnya, tantangan di sektor hilir dan soal regulasi masih harus dibenahi agar industri timah bisa berjalan lebih efisien dan berkelanjutan.
"Terlepas dari kinerja PT Timah sendiri yang sedang menurun, terlepas dari itu semua produksi sedang bagus," tambahnya.
Selama ini, para pengusaha timah dalam negeri dinilai mengalami tekanan akibat maraknya penyelundupan timah ke luar negeri. Penyelundupan tersebut dilakukan secara terstruktur dan senyap.
Bukan hanya merugikan negara dari sisi pendapatan, aktivitas ilegal tersebut juga menciptakan iklim persaingan yang tidak sehat bagi eksportir resmi. "Ya memang kerasa sekali di Indonesia kemarin ya sejak adanya praktik penyelundupan itu semakin marak di awal tahun ini ya. Itu ya memang kita sempat ada penurunan produksi di timah sendiri," tambahnya.
Dengan begitu, pihaknya berharap bersih-bersih tambang ilegal ini menjadi momentum awal dari pembenahan menyeluruh terhadap sektor pertimahan nasional.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti maraknya praktik penyelundupan hasil produksi tambang timah ilegal dari wilayah Bangka Belitung ke luar negeri.
Menurut dia, setidaknya hampir 80% hasil timah dari wilayah Bangka Belitung selama ini diselundupkan ke luar negeri melalui berbagai jalur.
"Hampir 80% hasil timah diselundupkan dan menyelundupkannya macem-macem ada yang pakai kapal, ada yang pakai ferry, sekarang tutup tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar," kata Prabowo dikutip Selasa (30/9/2025).
Ia pun menilai bahwa kondisi yang terjadi saat ini merupakan bentuk perampokan sistemik akibat kelengahan para elite selama ini, sehingga kekayaan bangsa terkeruk.
Prabowo menyebut di Bangka Belitung, yang sejak lama dikenal sebagai salah satu pusat tambang timah terkemuka di dunia, terdapat sekitar 1.000 tambang ilegal yang beroperasi.
Maka dari itu, Prabowo menyiapkan aksi tegasnya dan meminta kepada TNI, Polri serta Bea Cukai untuk melakukan operasi besar-besaran.
"Mulai tanggal 1 September kemarin saya perintahkan TNI-POLRI bea cukai bikin operasi besar-besaran di Babel menutup, yang selama ini hampir 80% hasil timah diselundupkan," ujarnya.
Nah, selain timah, baik nikel, batu bara hingga bauksit kata Prabowo juga terdapat tambang-tambang ilegal.
"Hampir semua terdapat tambang-tambang ilegal yang sangat besar dan banyak. Ini saya perintahkan untuk segera ditertibkan, dibersihkan tambang ilegal atau diambil alih negara. Dan ini menjanjikan bahwa bila kita tegakan ini Insya Allah penerimaan negara jauh lebih besar, kebocoran kita tutup sehingga negara akan punya kemakmuran," tandas Prabowo.
(pgr/pgr)