
7 Update Gaza: Hamas Respons Deal Trump-Netanyahu, Tepi Barat Kolaps

Daftar Isi
- 1. Israel Bombardir Gaza, 59 Tewas
- 2. Italia Hentikan Pengawalan Flotilla Bantuan Gaza
- 3. Ekonomi Tepi Barat di Ambang Kolaps
- 4. Israel Sebar Selebaran, Desak Warga Sipil Mengungsi
- 5. Hamas Kaji Proposal Damai Trump
- 6. PBB: Krisis Kemanusiaan Semakin Dalam
- 7. Militer Israel Terus Bergerak ke Jantung Kota Gaza
Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi konflik di Jalur Gaza terus memanas dalam 24 jam terakhir dengan serangan Israel yang semakin intensif di berbagai wilayah. Di tengah upaya diplomasi yang alot, kondisi kemanusiaan kian memprihatinkan. Berikut adalah tujuh perkembangan terbaru dari perang Gaza-Palestina, dikutip berbagai sumber per Rabu (1/10/2025).
1. Israel Bombardir Gaza, 59 Tewas
Serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza terus memakan korban jiwa. Laporan dari berbagai sumber media internasional, termasuk Al Jazeera dan The Guardian, menyebutkan puluhan warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir. Di Kota Gaza, serangan terkonsentrasi di wilayah pemukiman yang padat, menghancurkan bangunan dan menewaskan 59 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak konflik dimulai telah melampaui 66.000 jiwa. Tim penyelamat terus berjuang mengevakuasi korban dari bawah reruntuhan di tengah blokade dan kerusakan infrastruktur yang parah.
2. Italia Hentikan Pengawalan Flotilla Bantuan Gaza
Pemerintah Italia mengumumkan akan menghentikan pengawalan angkatan lautnya untuk armada kapal bantuan (flotilla) yang bertujuan mencapai Gaza. Menurut laporan Reuters dan Al-Monitor, keputusan ini diambil di tengah meningkatnya risiko konfrontasi dengan pasukan Israel.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto telah mengeluarkan "seruan terakhir" kepada para aktivis di flotilla untuk menerima proposal kompromi, yaitu menurunkan bantuan di Siprus untuk kemudian disalurkan ke Gaza, demi menghindari bentrokan langsung. Langkah Italia ini menandai perubahan signifikan dalam dukungan Eropa terhadap upaya menembus blokade laut Gaza.
3. Ekonomi Tepi Barat di Ambang Kolaps
Sebuah laporan dari Reuters menyoroti kondisi ekonomi yang mengerikan di Tepi Barat, yang kini berada di ambang kehancuran. Krisis ini dipicu oleh penahanan pendapatan pajak oleh Israel dan pembatasan pergerakan yang melumpuhkan kegiatan bisnis.
Bank Dunia telah memperingatkan bahwa Otoritas Palestina (PA) menghadapi keruntuhan fiskal yang dapat memicu destabilisasi lebih lanjut. Dengan gaji pegawai negeri yang dipotong drastis dan utang yang menumpuk, kemampuan PA untuk menyediakan layanan dasar bagi warganya terancam, memperburuk krisis kemanusiaan yang juga terjadi di Gaza.
4. Israel Sebar Selebaran, Desak Warga Sipil Mengungsi
Militer Israel dilaporkan menyebarkan selebaran dari udara di beberapa wilayah di Gaza, mendesak warga sipil untuk segera mengungsi. Langkah ini mengindikasikan akan adanya perluasan operasi darat di area-area tersebut.
Namun, seruan evakuasi ini menimbulkan kebingungan dan kepanikan massal, mengingat tidak ada lagi tempat yang aman di Gaza. PBB dan organisasi kemanusiaan telah berulang kali menyatakan bahwa pemindahan paksa penduduk sipil merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional.
5. Hamas Kaji Proposal Damai Trump
Di tengah kekerasan yang terus berlanjut, upaya diplomatik tampaknya memasuki fase krusial. Kementerian Luar Negeri Qatar mengonfirmasi bahwa rencana Trump, yang menjabarkan perdamaian 21 poin, kini sedang dikaji oleh Hamas. Proposal tersebut dilaporkan mencakup gencatan senjata, pembebasan sandera, dan rencana rekonstruksi Gaza.
Sejumlah negara Arab dan Barat telah menyambut baik inisiatif ini, meskipun detail implementasinya masih belum jelas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah setuju dengan rencana tersebut, memberikan tekanan pada Hamas untuk segera memberikan tanggapan.
6. PBB: Krisis Kemanusiaan Semakin Dalam
Kondisi kemanusiaan di Gaza mencapai titik terendah dengan sistem kesehatan yang telah lumpuh total. Laporan dari PBB (UNRWA) menyebutkan bahwa kelaparan telah terkonfirmasi di wilayah utara, dan malnutrisi akut pada anak-anak meningkat tajam.
Penyaluran bantuan kemanusiaan terus menghadapi hambatan besar akibat penutupan perbatasan dan serangan yang menargetkan konvoi bantuan serta pusat-pusat distribusi. Organisasi-organisasi bantuan internasional memperingatkan bahwa tanpa gencatan senjata segera dan akses tanpa batas, bencana kemanusiaan akan semakin tak terkendali.
7. Militer Israel Terus Bergerak ke Jantung Kota Gaza
Pasukan darat dan tank-tank Israel dilaporkan terus merangsek lebih dalam ke pusat Kota Gaza. Saksi mata melaporkan pertempuran sengit di sejumlah lingkungan, dengan militer Israel mengklaim telah menargetkan ratusan sasaran yang mereka sebut sebagai infrastruktur militer Hamas dalam 24 jam terakhir.
Pergerakan ini memaksa puluhan ribu warga yang masih bertahan di utara untuk kembali mengungsi, memperparah krisis pengungsian internal di wilayah kantong Palestina tersebut.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Lempar Rencana 'Gila' Akhiri Perang Gaza, Ini Respons Hamas
