
Chaos! Gen Z Demo Listrik Mati 12 Jam Sehari, Presiden Diminta Mundur
Protes besar di terjadi di Antananarivo, Madagaskar. Para Gen Z turun ke jalan menuntut pemadaman listrik dan air.

Polisi di ibu kota Madagaskar, Antananarivo, menembakkan gas air mata pada Senin (29/9/2025) untuk membubarkan ribuan warga yang kembali turun ke jalan dalam putaran ketiga protes dipimpin pemuda. Para Gen Z menuntut diakhirinya pemadaman listrik bergilir dan air berkepanjangan. Bagkan sebagian demonstran menyerukan pengunduran diri Presiden Andry Rajoelina. (REUTERS/Zo Andrianjafy)

Mengutip Reuters, awalnya para pengunjuk rasa berkumpul di sebuah universitas. Mereka mengibarkan plakat dan menyanyikan lagu kebangsaan sebelum mencoba berbaris menuju pusat kota. Protes terjadi sejak Kamis setelah pemadaman listrik yang sering berlangsung lebih dari 12 jam per hari melumpuhkan rumah tangga dan bisnis. (REUTERS/Zo Andrianjafy)

Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), OHCHR, melaporkan sedikitnya 22 orang tewas dalam kerusuhan sejak protes dimulai. PBB menyebut respons kekerasan aparat keamanan sebagai penyebab sebagian besar korban jiwa. (REUTERS/Zo Andrianjafy)

Demonstrasi ini disebut terinspirasi oleh gerakan “Gen Z” di Kenya dan Nepal, dan kini menjadi aksi terbesar dalam beberapa tahun terakhir di negara kepulauan Samudra Hindia tersebut. Protes juga menjadi tantangan politik paling serius bagi Presiden Rajoelina sejak terpilih kembali pada 2023. (REUTERS/Zo Andrianjafy)

Sebagai respons, pemerintah memberlakukan jam malam dari senja hingga fajar di Antananarivo. Namun, langkah tersebut belum meredam kemarahan warga yang masih menghadapi pemadaman listrik berkepanjangan serta kekurangan air bersih yang semakin menggerus kehidupan sehari-hari. (REUTERS/Zo Andrianjafy)