Internasional

Breaking News! Uni Eropa "Menang Telak", Putin Gagal Kuasai Negara Ini

luc, CNBC Indonesia
29 September 2025 16:10
Counter-demonstrators, supporters of the Moldovan president, hold placards including one reading "Thiefs and traitors to jail, Dodon (former president), Shor, Marina Tauber to jail (R)" with Moldovan police in riot gear in the foreground, amid a protest organised by a Moldovan member of Parliament on behalf of the "Sor" opposition party in Chisinau on March 12, 2023. - Around 3,000 people attended on March 12, 2023, afternoon in the capital Chisinau as the party of a fugitive pro-Russian oligarch has again mobilised people in recent weeks against the pro-European government, amid heightened tensions between Moscow and Chisinau. Several rallies are suspected of having payed participants. Moldova, formerly part of Russia's sphere of influence, is now governed by authorities who are firmly focused on European integration. (Photo by Daniel MIHAILESCU / AFP)
Foto: AFP/DANIEL MIHAILESCU

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil akhir pemilu parlemen Moldova menunjukkan kemenangan besar bagi Partai Aksi dan Solidaritas (PAS) pimpinan Presiden Maia Sandu atas blok oposisi pro-Rusia, Patriotic Bloc. Kemenangan ini dipandang sebagai mandat kuat rakyat Moldova untuk mempercepat langkah menuju keanggotaan Uni Eropa sekaligus menjauh dari bayang-bayang pengaruh Moskow.

Komisi Pemilihan Moldova pada Senin (29/9/2025) melaporkan PAS meraih 50,1% suara, jauh di atas Patriotic Bloc yang hanya mengumpulkan 24,2%. Hasil ini memberi mayoritas stabil bagi kubu Sandu, yang semula diperkirakan bakal menghadapi persaingan ketat.

Survei prapemilu sempat memperlihatkan kedua kubu bersaing seimbang tanpa ada yang berpeluang meraih mayoritas.

Pemilu kali ini digambarkan Sandu dan para pemimpinnya sebagai yang paling menentukan sejak Moldova merdeka dari Uni Soviet pada 1991. Namun, prosesnya diwarnai tuduhan pelanggaran dari kedua pihak, bahkan hingga hari pemungutan suara.

Pemerintah Moldova menuding Rusia berupaya menggagalkan jalannya pemilu melalui kampanye disinformasi, upaya pembelian suara, hingga serangan siber terhadap infrastruktur pemilu dan situs pemerintah.

"Kami menerima laporan adanya serangan maya dan bahkan ancaman bom palsu yang diarahkan ke TPS, baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ungkap Stanislav Secrieru, penasihat keamanan nasional Presiden Sandu, dilansir Reuters.

Moskow sendiri membantah tuduhan ikut campur. Namun, bagi pemerintahan Sandu, kemenangan PAS sekaligus menjadi jawaban atas tudingan upaya Rusia melemahkan jalur integrasi Eropa Moldova.

Dari kubu lawan, Igor Dodon, mantan presiden Moldova sekaligus pemimpin Patriotic Bloc, menolak hasil pemilu. Ia menuding Sandu berencana membatalkan hasil suara tanpa menyodorkan bukti apa pun. Dodon bahkan menyerukan aksi protes di depan parlemen.

Pihak berwenang sebelumnya sudah memperingatkan adanya potensi upaya yang didukung Rusia untuk menciptakan kerusuhan pasca-pemilu. Kini, perhatian tertuju pada apakah Dodon benar-benar mampu menggerakkan massa sesuai ancamannya.

Antara Timur dan Barat

Moldova, negara berpenduduk 2,4 juta jiwa di perbatasan Ukraina, selama bertahun-tahun terombang-ambing antara pengaruh Rusia dan Eropa. Perang di Ukraina, krisis energi, dan tekanan ekonomi semakin memperparah dilema itu.

Inflasi masih bertahan di kisaran 7%, sementara biaya impor energi terus membebani rumah tangga.

Patriotic Bloc mencoba memanfaatkan keresahan tersebut dengan menyuarakan kedekatan dengan Rusia sebagai solusi. Namun, hasil pemilu menunjukkan bahwa gagasan integrasi Eropa yang dibawa PAS tetap mendapat sambutan luas dari masyarakat.

Dengan kemenangan mutlak PAS, pemerintah Sandu kini lebih leluasa mendorong target besar: membawa Moldova bergabung dengan Uni Eropa pada 2030.

Bagi Uni Eropa, hasil ini juga dianggap sebagai kemenangan strategis, mengingat Moldova telah lama menjadi medan perebutan pengaruh antara Brussel dan Moskow.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Pecah! Negara Ini Ngotot Jadi 'Tamu Agung' Rusia, Semprot Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular