Purbaya Terima Kritik Rocky Gerung, Tapi Harus Minta Maaf Kalau Salah

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Senin, 29/09/2025 12:20 WIB
Foto: Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa saat melakukan sidak ke kantor pusat BNI. (Tangkapan Layar Video Tiktok/purbayayudhis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menantang pengamat politik Rocky Gerung untuk minta maaf kepada dirinya secara terbuka bila ia berhasil membuktikan diri berhasil membuat ekonomi Indonesia tumbuh 6%.

Tantangan ini disampaikan Purbaya seusai Rocky Gerung kedapatan mempertanyakan kapasitas Purbaya sebagai menteri keuangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, karena perannya hanya sebagai juru bayar negara.


"Dengan berjalannya waktu, kalau saya bisa balikin ekonomi dari 5% ke 6% atau lebih lagi, Roky Gurung harus minta maaf ke saya," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu, sebagaimana dikutip Senin (29/9/2025).

Meski begitu, Purbaya menekankan, dirinya bukanlah seorang yang anti kritik, sebab menurutnya kritik merupakan bentuk pengawasan publik kepada dirinya sebagai pejabat negara.

"Minta maaf ke publik juga nggak apa-apa. Itu kan, itu semacam kontrol juga buat saya. Artinya gini, jangan terlena juga, lu tidur melulu. Mentang-mentang di Kementerian Keuangan anak buahnya banyak," ucap Purbaya.

"Saya ke sini bukan untuk tidur. Itu kritik positif menurut saya. Tapi salah satu hal yang dia bilang katanya saya cuma juru bayar, enggak betul. Saya bisa masuk sana sekarang. Nah, itu mesti dia koreksi nanti," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pernyataan Rocky Gerung terhadap Purbaya sebagai juru bayar disampaikan dalam acara Indonesia Leaders Talk di Youtube politikus PKS Mardani Ali Sera.

Ia menyebut, posisi Purbaya sebagai menteri keuangan sama hal nya seperti kasir. Yakni orang yang hanya bisa menerima uang masuk dan keluar di suatu pabrik, tapi tidak mampu berperan penting dalam mendorong pertumbuhan bisnis pabrik itu sendiri.

"Sebagai kasir dia mau mendorong mesin pertumbuhan itu dengan kapasitas bagaimana mungkin kasir mendorong pertumbuhan pabrik sementara kepala pabriknya, politisi-politisi yang berkedudukan sebagai menteri teknis yang orang tau ini politisi copet," ungkap Rocky.

Rocky berpendapat, secara logika, tak mungkin seorang menteri keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat, karena posisinya sebatas distributor kemakmuran dari hasil pertumbuhan ekonomi.

"Sebagai kasir pertama kali dia tentu enggak mungkin karena pertumbuhan itu tidak datang dari kebijakan menteri keuangan, menteri keuangan memakai hasil pertumbuhan untuk redistribusi supaya problem sosial teratasi," tuturnya.


(arj/arj)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi, Menkeu 'Suntik' Rp 200 Triliun ke Perbankan