
Potret Ramai Dunia Kini Bela Gaza, 50 Kapal Berlayar "Lawan" Israel
Sebanyak 50 kapal Global Sumud Flotilla nekat berlayar ke Gaza, Palestina meski diserang drone. Mereka menentang blokade laut Israel.

Armada bantuan internasional Global Sumud Flotilla (GSF) menegaskan akan tetap berlayar menuju Gaza untuk menentang blokade laut Israel, meski mendapat tekanan politik dan serangan udara di perairan internasional. Pernyataan itu disampaikan penyelenggara pada Jumat, sehari setelah Italia mendesak mereka menerima kompromi untuk menurunkan bantuan di Siprus. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Armada yang beranggotakan sekitar 50 kapal sipil ini sempat diserang pesawat tanpa awak (drone) pada Rabu pekan lalu di perairan internasional, sekitar 56 kilometer dari Pulau Gavdos, Yunani. Drone penyerang menjatuhkan granat kejut serta bubuk gatal, menyebabkan kepanikan dan kerusakan ringan pada beberapa kapal. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Tidak ada korban luka, namun sejumlah kapal mengalami kerusakan. GSF menyalahkan Israel atas serangan tersebut. Sementara pihak Israel menolak berkomentar tetapi menegaskan akan menggunakan segala cara untuk mencegah kapal mencapai Gaza. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Greta Thunberg salah satu warga sipil yang turut serta, mengbarkan bendera palestina. Presiden Italia Sergio Mattarella telah menawarkan proposal kompromi agar bantuan diturunkan di Siprus dan kemudian diserahkan kepada Patriarkat Latin Gereja Katolik Yerusalem untuk didistribusikan ke Gaza. Israel menyambut baik usulan itu, namun GSF menolaknya dengan alasan ingin menyerahkan bantuan secara langsung. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Mengutip Reuters, Senin (29/9/2025), meski salah satu kapal terdepan mengalami kerusakan mekanis, penyelenggara memastikan armada akan tetap melanjutkan perjalanan. Jadwal keberangkatan dari Yunani masih belum jelas, tetapi kapal-kapal tersebut ditargetkan tiba awal pekan depan di perairan Gaza. Pemerintah Yunani sendiri menyatakan menjamin keamanan pelayaran armada selama berada di lepas pantai negara itu. (REUTERS/Stefanos Rapanis)

Israel menegaskan tidak akan membiarkan armada itu melewati jalurnya. Sementara itu, aktivis Yunani Iasonas Apostolopoulos, yang berada di salah satu kapal di lepas pantai Koufonisi, Kreta, menyerukan dukungan internasional agar pelayaran berlangsung aman. “Tuntutlah perjalanan yang aman bagi kapal-kapal kami, karena tidak ada seorang pun yang bebas sampai kita semua bebas,” ujarnya. (REUTERS/Stefanos Rapanis)