
RI Sepakati ICA-CEPA, Ini Manfaat Besarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akhirnya menyepakati perjanjian perdagangan komprehensif dengan Kanada dan Uni Eropa. Kedua kesepakatan ini pemerintah anggap membuka jalan bagi peningkatan akses pasar, investasi, serta kerja sama yang lebih luas dengan mitra utama di Eropa dan Amerika Utara.
Kesepakatan perdagangan komprehensif dengan Kanada secara resmi dilakukan melalui penandatangan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) yang disaksikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Ottawa, pada Rabu (24/09).
Sementara itu, kesepakatan perdagangan paket komplet penandatanganan dan pengumuman bersama Kesepakatan Substantif IEU-CEPA yang dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič di Bali, Selasa (23/09).
"Dengan tercapainya Kesepakatan Substantif IEU-CEPA dan ICA-CEPA, Indonesia tidak hanya memperoleh posisi tawar yang lebih kuat, tetapi juga memastikan manfaat nyata dapat dirasakan langsung oleh dunia usaha dan masyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto melalui siaran pers, Sabtu (27/9/2025).
Dalam siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kepala Ekonom the Indonesia Economic Intelligence atau IEI Sunarsip juga mengungkapkan manfaat langsung yang bisa dinikmati Indonesia dari dua kerja sama perdagangan komprehensif itu.
Dari Uni Eropa, ia mengatakan, kawasan itu merupakan mitra dagang utama Indonesia dengan pangsa sekitar 10% dari total ekspor nasional. Sebagian besar ekspor Indonesia ke Eropa berupa komoditas strategis untuk menunjang industrialisasi dan kebutuhan pangan di kawasan tersebut, seperti mineral logam untuk industri otomotif, besi dan baja, serta elektronik, serta produk CPO dan minyak nabati lainnya yang digunakan dalam industri biofuel, pangan, dan kosmetik.
"Melalui IEU-CEPA, ekspor produk unggulan tersebut akan semakin meningkat dan memiliki akses pasar yang lebih luas," ucapnya.
Sunarsip juga menyebutkan bahwa Kesepakatan IEU-CEPA juga akan memperbesar pangsa ekspor Indonesia ke Eropa sekaligus menjadi pasar alternatif yang strategis di tengah kebijakan tarif dagang global yang tidak seimbang, termasuk dari Amerika Serikat.
Kesepakatan ini ia anggap mampu menjadi penopang penting saat permintaan ekspor dari negara mitra utama lainnya, seperti Tiongkok dan India, mengalami pelemahan, sehingga menjaga ketahanan dan daya saing ekspor Indonesia dalam jangka panjang.
"Kebijakan IEU-CEPA ini pada akhirnya akan menjadi sumber penguatan surplus bagi neraca perdagangan kita, yang tentunya akan memperkuat posisi cadangan devisa kita," tutur Sunarsip.
Pasca tercapainya Kesepakatan Substantif IEU-CEPA, ia juga mengingatkan perlunya kebijakan turunan yang mendorong kemitraan antara pelaku usaha besar dengan UMKM, agar manfaat ekonomi dari perjanjian ini dapat dirasakan secara luas.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putar Otak Dongkrak Ekspor, RI Mulai Panen Kesepakatan Dagang