Momen Netanyahu Kecam Negara Barat Dukung Palestina di Pidato PBB

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
27 September 2025 07:20
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Foto: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersiap berpidato di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 di markas besar PBB di New York City, AS, 26 September 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras negara-negara Barat karena mendukung negara Palestina. Dia menuduh negara Barat telah mengirimkan pesan bahwa "membunuh orang Yahudi membuahkan hasil".

Berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemimpin Israel tersebut dengan tegas menolak serangkaian langkah diplomatik oleh sekutu-sekutu utama Amerika Serikat yang memperdalam isolasi internasional Israel atas tindakannya dalam perang yang telah berlangsung hampir dua tahun melawan militan Hamas di Gaza.

"Minggu ini, para pemimpin Prancis, Inggris, Australia, Kanada, dan negara-negara lain tanpa syarat mengakui negara Palestina. Mereka melakukannya setelah kengerian yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober - kengerian yang dipuji pada hari itu oleh hampir 90% penduduk Palestina," katanya.

"Tahukah Anda pesan apa yang disampaikan para pemimpin yang mengakui negara Palestina minggu ini kepada Palestina?" tanya Netanyahu. "Pesan yang sangat jelas: 'membunuh orang Yahudi membuahkan hasil'."

Dengan semakin banyak negara yang bergabung dalam daftar pendukung kemerdekaan Palestina, pemerintah paling sayap kanan dalam sejarah Israel telah membuat deklarasi terkuatnya sejauh ini bahwa tidak akan ada negara Palestina seiring dengan terus berlanjutnya perjuangan melawan Hamas setelah amukan militan tersebut pada 7 Oktober 2023 di Israel. Pejuang yang dipimpin Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut hitungan Israel.

Di sisi lain, militer Israel telah menewaskan lebih dari 65.000 orang di Gaza, menurut pejabat kesehatan setempat, dan membuat sebagian besar wilayah Gaza hancur.

Aksi Walkout

Banyak delegasi keluar dari aula saat Netanyahu naik ke panggung, sementara para hadirin di balkon berdiri untuk memberinya tepuk tangan meriah. Pada saat yang sama, ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina memblokir lalu lintas di dekat Times Square di New York.

"Seiring waktu, banyak pemimpin dunia menyerah. Mereka menyerah di bawah tekanan media yang bias, konstituen Islam radikal, dan massa antisemit. Ada pepatah yang familiar: 'Ketika keadaan menjadi sulit, yang tangguh akan terus maju.' Nah, bagi banyak negara di sini, ketika keadaan menjadi sulit, Anda menyerah," kata Netanyahu.

"Di balik pintu tertutup, banyak pemimpin yang secara terbuka mengecam kami secara pribadi berterima kasih kepada kami. Mereka mengatakan kepada saya betapa mereka menghargai badan intelijen Israel yang luar biasa yang telah mencegah, berulang kali, serangan teroris di ibu kota mereka."

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pidato Netanyahu "penuh dengan kebohongan dan kontradiksi yang mencolok" dan mengutuknya sebagai "upaya putus asa untuk membenarkan kejahatan perang dan tindakan genosida".

Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin, berbicara setelah Netanyahu, menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai "pengabaian terhadap semua norma, semua aturan dan hukum internasional".

Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dalam perang Gaza. Israel menolak yurisdiksi pengadilan ini dan menyangkal melakukan kejahatan perang di Gaza. Netanyahu membantah tuduhan ini dan menyebutnya sebagai "tuduhan palsu genosida".


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Israel Setujui Rencana Penjajahan Paksa Gaza, Bakal Usir Warga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular