Internasional

AS Tiba-Tiba Luncurkan 4 Rudal Balistik Pembawa Nuklir, Ada Apa?

luc, CNBC Indonesia
Kamis, 25/09/2025 08:05 WIB
Foto: Rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman 3 yang tidak bersenjata diluncurkan selama uji operasional di Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg, California, Rabu (7/9/2022). Rudal antarbenua ICBM Minuteman III yang merupakan salah satu senjata andalan AS tersebut merupakan uji coba rudal yang kedua kali kurang dari sebulan. (Ryan Quijas/U.S. Air Force via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) melakukan uji coba empat rudal balistik berkemampuan nuklir dari kapal selam di Samudra Atlantik, hanya beberapa hari setelah China memamerkan sistem senjata serupa dalam parade militernya.

Uji coba tersebut dilakukan Angkatan Laut AS pada 17-21 September 2025 menggunakan kapal selam balistik kelas Ohio yang meluncurkan rudal Trident II D5 Life Extension (D5LE) tanpa hulu ledak. Rudal tersebut memiliki jangkauan lebih dari 7.456 mil atau sekitar 12.000 kilometer dan masing-masing mampu membawa hingga delapan hulu ledak nuklir.

Menurut pernyataan Program Sistem Strategis Angkatan Laut, rudal mendarat di area luas Samudra Atlantik setelah meluncur dari perairan timur Florida. Peringatan navigasi sebelum uji coba mengindikasikan jalur rudal bisa mencapai perairan dekat barat daya Afrika.


Sebelum pengumuman resmi pada Selasa, sejumlah video beredar di media sosial memperlihatkan cahaya terang di langit Puerto Riko. Angkatan Laut mengonfirmasi bahwa salah satu uji coba pada Minggu malam "menerangi langit malam dan terlihat jelas dari Puerto Riko."

Meski uji coba berlangsung hanya berselang setelah parade militer China, Angkatan Laut menegaskan peluncuran itu tidak berkaitan dengan peristiwa dunia tertentu.

"Tes ini dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi dan memastikan keandalan serta akurasi sistem senjata," demikian pernyataan Program Sistem Strategis, dilansir Newsweek.

Uji coba tersebut terjadi di tengah meningkatnya persaingan nuklir global. Menurut Stockholm International Peace Research Institute, AS saat ini memiliki 5.177 hulu ledak nuklir, sementara China memiliki sekitar 600, dengan proyeksi lebih dari 1.000 pada 2030.

Awal September lalu, Beijing menampilkan lima tipe rudal baru, termasuk JL-3 yang dapat diluncurkan dari kapal selam dengan jangkauan 10.000 kilometer lebih. Senjata ini diperkirakan mampu menjangkau daratan utama AS dari perairan pantai China.

Rudal JL-3 dan kapal selam peluncurnya menjadi bagian dari kekuatan nuklir modern China. Sistem ini mirip dengan komponen dalam nuclear triad AS yang terdiri dari rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis darat, pesawat pembom berkemampuan nuklir, serta rudal balistik kapal selam (SLBM). Pentagon menyebut ketiganya sebagai pilar utama pencegahan strategis AS.

Meski tidak disebutkan kapal selam mana yang melakukan uji coba, Angkatan Laut AS mengoperasikan 14 kapal selam balistik kelas Ohio, enam di antaranya berbasis di Pantai Timur dengan pelabuhan utama di Georgia. Setiap kapal mampu membawa hingga 20 rudal Trident II D5.

Rudal ini pertama kali dikembangkan pada 1980-an dan telah menjalani modernisasi pada 2017 agar dapat digunakan hingga dekade 2040-an.

Wakil Laksamana Johnny R. Wolfe, Direktur Program Sistem Strategis Angkatan Laut AS, menegaskan pentingnya uji coba ini.

"Sistem rudal balistik kapal selam bangsa kita telah menjadi komponen penting keamanan nasional sejak 1960-an, dan peluncuran ini kembali menunjukkan kredibilitas serta keandalan kemampuan pencegahan strategis kita," katanya.

Dalam siaran persnya, Program Sistem Strategis menambahkan, "Pencegahan strategis yang kredibel dan efektif adalah hal esensial bagi keamanan nasional dan sekutu-sekutu AS. Kapabilitas senjata strategis AS memberikan efek pencegahan unik yang tidak dapat digantikan elemen kekuatan militer lainnya."

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS & Rusia Kerahkan Kapal Selam Nuklir ke Pasifik