Internasional

Delegasi Kongres AS Tiba-Tiba Terbang ke China, Beri Warning Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 20:10 WIB
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekelompok delegasi kongres Amerika Serikat (AS) terbang ke China, Senin (22/9/2025). Hal ini dilakukan untuk memberikan pandangan "risiko kesalahpahaman" antara militer kedua negara, seiring dengan kemajuan teknologi pertahanan yang bergerak sangat pesat.

Delegasi empat orang ini terdiri dari Adam Smith, anggota paling senior dari Partai Demokrat di Komite Angkatan Bersenjata Washington. Ada juga anggota lain dari Komite Angkatan Bersenjata yaitu Ro Khanna dan Chrissy Houlahan dari Partai Demokrat, serta anggota kongres dari Partai Republik Michael Baumgartner, seorang anggota Komite Urusan Luar Negeri.

Adam Smith, mengatakan kepada para jurnalis di Beijing bahwa China perlu lebih banyak berbicara tentang militernya dengan kekuatan global lainnya "untuk de-konflik mendasar."


"Kami telah melihat ini dengan kapal kami, pesawat kami, kapal mereka, pesawat mereka yang datang terlalu dekat satu sama lain," katanya dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS. 

Smith juga menambahkan bahwa AI dan peperangan drone, serta siber dan luar angkasa bergerak begitu cepat dan inovasi terjadi begitu pesat. Maka itu, kunjungan ini sangat penting agar tidak mengarahkan hubungan dua raksasa Pasifik ini ke jurang konflik.

"Kami perlu melakukan percakapan yang lebih baik tentang de-konflik hal-hal tersebut. Risiko kesalahpahaman kemampuan di satu pihak atau pihak lain sangat besar," tuturnya.

Kelompok ini pada hari Senin juga bertemu dengan Menteri Pertahanan China Dong Jun. Mereka berbicara tentang pentingnya menyelesaikan perbedaan Beijing dan Washington serta dialog yang lebih terbuka.

"Dong meminta para tamu untuk menghilangkan faktor-faktor yang mengganggu dan membatasi di antara mereka," lapor kantor berita negara China Xinhua.

Soal Tiktok, Tarif, dan Fentanyl

Delegasi kongres bipartisan ini datang hanya beberapa hari setelah Presiden Xi Jinping dan Donald Trump berbicara melalui telepon untuk kedua kalinya sejak Trump kembali ke Gedung Putih, yang telah mencoba untuk meredam ketegangan meskipun sebelumnya ia melontarkan kritik keras terhadap China.

Trump mengatakan dia akan bertemu Xi di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Korea Selatan yang dimulai pada akhir bulan depan dan bahwa dia akan melakukan perjalanan ke China tahun depan. Ia mengatakan Xi juga akan mengunjungi AS pada waktu yang tidak ditentukan dan bahwa kedua pemimpin akan berbicara lagi melalui telepon.

Kedua belah pihak secara dramatis menaikkan tarif satu sama lain selama sengketa berbulan-bulan di awal tahun ini, mengganggu rantai pasokan global.

Washington dan Beijing kemudian mencapai kesepakatan untuk mengurangi pungutan, dengan AS memberlakukan bea 30% pada impor barang-barang China dan China memukul produk AS dengan tarif 10%. Kesepakatan tersebut berakhir pada bulan November.

Kelompok Smith pada hari Senin mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, di mana mereka membahas pembicaraan perdagangan yang sedang berlangsung dan isu-isu penting seperti fentanyl, mineral penting, dan masa depan TikTok.

Gedung Putih mengatakan versi TikTok AS akan menampilkan model algoritme aplikasi yang dikembangkan di dalam negeri, yang berpotensi menghilangkan salah satu hambatan utama untuk menjaga platform milik China itu tetap dapat digunakan di AS.

"Pemahaman saya adalah bahwa saya tidak berpikir itu telah 100% diselesaikan," ungkap Smith menjawab pertanyaan soal nasib TikTok.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS & China Bertemu di Madrid, Bahas TikTok & Isu Perdagangan