
Bos Raksasa Sparepart RI Ungkap Nasib Kendaraan Bensin di Era Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen mobil dan motor listrik makin menjamur di Indonesia. Bukan hanya itu, jumlah penjualan dan pengguna kendaraan listrik tumbuh signifikan di dalam negeri. Lantas bagaimana nasib kendaraan berbasis bahan bakar minyak/bensin atau internal combustion engine (ICE)?
Direktur PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), Sophie Handili mengungkapkan pasar kendaraan bensin di Indonesia masih cukup besar. Pihaknya masih tetap menyediakan sparepart kendaraan bensin untuk pasar Indonesia.
"Pasar ICE sekarang masih sangat besar, komponen-komponen kendaraan ICE itu masih resilient di era elektrifikasi," kata dia dalam Astra Media Day di Menara Astra, Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Meski begitu, perusahaan juga mulai memperbesar volume untuk menyediakan sparepart kendaraan listrik. Namun dia menegaskan sparepart kendaraan bensin tetap akan dipertahankan mengingat pasar Indonesia masih cukup besar.
![]() Bursa mobil bekas WTC Mangga Dua, Jakarta Utara, Kamis (24/7/2025). (CNBC Indonesia/Chandra) |
"Kami menyambut dengan memperbanyak portofolio electric vehicle, dan juga mempertahankan kualitas komponen ICE dan mengembangkan produk yang ada," ucapnya.
Sementara itu, mengenai isu kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) sempat menghebohkan dunia usaha global, bagi Astra Otoparts dampaknya ternyata tak begitu signifikan. Perusahaan otomotif yang menjadi bagian dari grup Astra ini menegaskan bahwa kontribusi ekspor ke Negeri Paman Sam relatif kecil.
"Sempat heboh perubahan tarif Amerika Serikat, untuk Astra Autoparts ekspor ke AS ngga terlalu besar, secara kompisisi ekspor ngga signifikan, jadi secara total kinerja keuangan kami ngga berdampak terlalu besar," bebernya.
Mengacu pada data perusahaan, ekspor Astra Otoparts saat ini tersebar ke lebih dari 50 negara. Komposisinya didominasi oleh pasar Asia sebesar 59,6%, disusul Timur Tengah 30,7%, Eropa 4,7%, Afrika 3%, dan Amerika Latin hanya 2%. Sedangkan Amerika Serikat di Bawah itu.
Dengan pangsa AS yang tergolong kecil, Astra Otoparts memilih untuk memperkuat penetrasi di wilayah yang memberikan kontribusi ekspor terbesar, termasuk Kerjasama manufaktur seperti Original Equipment Manufacturer (OEM).
"Strategi ekspor kita memperkuat kerjasama OEM global dan partner kami dan kami memperluas pasar ekspor terutama ke Kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika dan memperkuat kualitas produk dan memperbanyak jumlah yang bisa diekspor," sebut Sophie.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Kembangkan Bisnis EV dengan Australia, Ini Targetnya
