Airlangga: Ratifikasi IEU-CEPA Ditargetkan Selesai pada Januari 2027

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Selasa, 23/09/2025 13:40 WIB
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan paparan dalam Pernyataan Bersama soal Kesimpulan Substansial Indonesia IEU-CEPA, di Bali, Selasa (23/9/2025). (Tangkapan Layar Youtube/PerekonomianRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Uni Eropa resmi menandatangani penyelesaian substansial perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA hari ini, Selasa (22/9/2025), di Bali.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič.

Airlangga menjelaskan bahwa ratifikasi IEU-CEPA diharapkan akan selesai pada 1 Januari 2027 mendatang.


Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menandatangani MoU dalam Pernyataan Bersama soal Kesimpulan Substansial Indonesia IEU-CEPA, di Bali, Selasa (23/9/2025). (Tangkapan Layar Youtube/PerekonomianRI)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menandatangani MoU dalam Pernyataan Bersama soal Kesimpulan Substansial Indonesia IEU-CEPA, di Bali, Selasa (23/9/2025). (Tangkapan Layar Youtube/PerekonomianRI)

"Pencapaian ini tidak mungkin tanpa visi dedikasi dari semua stakeholder yang terlibat saat kita melihat langkah selanjutnya penerbitan penerbitan kita harus menetapkan penerbitan untuk membawa CEPA pada masa depan targetnya harus 1 Januari 2027," ujar dalam Joint Announcement Substantial Conclusion IEU CEPA, di Badung, Bali, Selasa (23/9/2025).

Penandatangan ini menandai perjalanan panjang hampir satu dekade perundingan, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Sejak diawali pada Juli tahun 2016 silam, telah diselenggarakan paling tidak 19 putaran pertemuan resmi dan sejumlah pertemuan antar sesi untuk dapat menghasilkan kemajuan penting kesepakatan saat ini.

Airlangga pun menegaskan bahwa perjanjian ini juga membuka peluang besar untuk para pekerja sektor industri Tanah Air yang kini pekerjanya menyentuh 5 juta orang. Adapun nilai ekonomi dari kerjasama antar kedua belah pihak diperkirakan dapat mencapai US$ 21 triliun.

"Industri yang Indonesia, yang saat ini mempunyai sekitar 5 juta orang. Mereka memiliki prospek yang baik di masa depan, karena pasar menjadi semakin besar," ujarnya.

Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič pun menjelaskan penyelesaian perjanjian tersebut merupakan bukti dalam komitmen antara Indonesia dengan Uni Eropa untuk membuka perdagangan yang menguntungkan antar negara.

"Uni Eropa dan Indonesia mengirimkan pesan kuat ke dunia, bahwa kami berdiri bersatu dalam komitmen kami untuk membuka perdagangan yang sama-sama menguntungkan," ujar Šefčovič dalam Joint Announcement Substantial Conclusion IEU CEPA, di Badung, Bali, Selasa (23/9/2025).

Menurutnya dengan penghapusan lebih dari 98 persen tarif perdagangan, perjanjian ini akan mendorong pertumbuhan di sektor-sektor utama, seperti industri kelapa sawit, tekstil, dan alas kaki dari sisi Indonesia, serta sektor pertanian dan otomotif dari sisi Uni Eropa.

"Perjanjian ini juga melindungi sejumlah indikasi geografis penting dari kedua pihak menjaga produk-produk unik dan warisan budayanya," jelasnya.

Šefčovič menjelaskan bahwa Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Uni Eropa. Pada tahun 2024, ekspor kita ke Indonesia mencapai hampir EUR9,7 juta, mendukung lebih dari 15,000 UMKM Eropa, dan sekitar 200,000 pekerjaan di seluruh Eropa.

"Dengan melihat gambar yang lebih luas, trade barang lebih dari EUR27 juta tahun lalu, dengan Indonesia menjaga suplusan trade barang,"," ujar Šefčovič.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Airlangga: Program Magang "Fresh Graduate" Dimulai Bulan Depan