PT Timah Kalah Saing dari Tambang Ilegal, Kok Bisa?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
23 September 2025 11:40
Foto: Istimewa/dok PT Timah
Foto: dok PT Timah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan bahwa aktivitas tambang timah ilegal di Bangka Belitung semakin meresahkan. Bahkan, selain mengancam lingkungan, kegiatan ini membuat perusahaan kalah saing di pasar.

Direktur Utama PT Timah Restu Widiyantoro menjelaskan perusahaan selama ini harus menanggung biaya seperti pembayaran pajak, royalti, hingga reklamasi pasca tambang. Sementara penambang ilegal beroperasi tanpa kewajiban tersebut.

"Sehingga secara bersaing bebas di lapangan di Bangka Belitung, kami tidak bisa bersaing," ujarnya dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, dikutip Selasa (23/9/2025).

Menurut dia, setiap kali PT Timah menaikkan harga, misalnya sebesar 250 ribu rupiah per kilogram, pihak pesaing justru menaikkan harga jauh lebih besar, sehingga PT Timah terus mengalami kekalahan.

Oleh karena itu, langkah pertama yang diambil perusahaan adalah melakukan penyekatan agar penambang ilegal tidak bisa masuk.

"Maka kami yang pertama harus melakukan penyekatan, disekat supaya yang ilegal tidak bisa masuk. Itu yang pertama kami lakukan," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Harta Karun' di PT Timah Tinggal 20 Tahun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular